SERANG, Sejumlah warga Kota Serang mempertanyakan keberadaan manusia gerobak dan manusia milenium yang saat ini jumlahnya semakin banyak. Bahkan, ditengah Pandemi Covid-19 ini mereka membawa serta anak-anaknya yang masih kecil.

Pantauan di lokasi, sepanjang Jalan Jenderal Ahmad Yani biasa dijadikan tempat istirahat para pengumpul barang bekas dan manusia gerobak. Biasanya mereka mulai berkumpul pada sore hari hingga malam hari. Terkadang bagi yang membawa anak, mereka memandikannya di pinggir jalan menggunakan air dalam botol air mineral ukuran satu setengah liter.

Seorang warga asal Ciceri, Kota Serang, Iman Sudrajad mengatakan, setiap dirinya pulang kerja sore hari biasa melewati Jalan Jenderal Ahmad Yani, seringkali melihat manusia gerobak beristirahat di trotoar. Namun, sejak adanya Pandemi Covid-19, jumlahnya semakin hari semakin banyak.

“Entah karena saya yang salah lihat atau memang jumlahnya semakin banyak. Karena saya biasa kalau sore lewat sini (Jalan Ahmad Yani), itu biasanya ada dua atau tiga gerobak, dan yang biasa saya lihat ibu-ibu dengan dua orang anaknya yang masih kecil, tapi sekarang lebih dari lima gerobak,” ujarnya, Minggu (26/4/2020).

Warga lainnya, Indah mengatakan, ditengah pandemi seperti ini keberadaan manusia gerobak dan manusia milenial cukup membahayakan bagi mereka. Sebab, wabah Covid-19 di Kota Serang sudah cukup mengkhawatirkan. “Katanya sekarang sudah masuk ke status tanggap darurat. Tentu ini sangat membahayakan bagi kesehatan mereka,” ucapnya.

Ia pun meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Serang agar segera melakukan penertiban terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). “Harus ada tindak lanjut dan tindak tegas kepada mereka. Memang mereka mencari nafkah, tapi kalau bisa jangan bawa anak kecil dan orang lanjut usia. Mereka itu kan usia rentan, jadi kami pun khawatir,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial (Rensos) Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang, Asep Rian Purnama mengatakan, pihaknya telah memberikan imbauan kepada manusia gerobak dan manusia milenium yang berada di simpang jalan. “Itu sudah kami imbau juga untuk tidak berkeliaran di sekitar jalan utama,” ujarnya.

Saat ini, ia menjelaskan, pihaknya akan melakukan pendaatan terlebih dahulu terhadap manusia gerobak dan PMKS lainnya. “Iya, kami sedang mendata, karena sebelumnya juga kami sudah mendata, tapi rata-rata memang mereka mengaku orang Serang. Tetapi kami tanya KTP yang bersangkutan mengaku tidak ada, atau tidak dibawa. Jadi nanti akan kami pastikan, mereka warga mana,” katanya.

Ditengah pandemi ini, pihaknya pun masih melakukan pemantauan dan penertiban terhadap PMKS, termasuk manusia gerobak. “Di bulan bakti ini kami mengarahkan dan mengimbau mereka untuk tidak berkeliaran di tempat umum lagi. Tentunya pendekatan persuasif, untuk ke depan kami akan memberikan mereka pelatihan sesuai dengan kemampuanya masing-masing,” ucapnya.

Namun, untuk waktunya, ia mengaku masih belum bisa menentukan kapan akan dilaksanakan. “Kami juga masih belum tahu, karena sekarang situasinya sedang Covid-19. Mungkin nanti setelah bulan bakti selesai mudah-mudahan data untuk PMKS dijalan sudah ada. Dan kami juga akan segera melakukan penertiban,” tuturnya. (Tri/Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini