SERANG – Setelah nilai sembako jaring pengaman sosial (JPS) yang disalurkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang disoal oleh warga, kali ini muncul persoalan baru.
Berdasarkan postingan Facebook yang diterima redaksi BantenIntens.co.id, salah satu akun netizen bernama Rizki Photograph mengaku dalam pengambilan bantuan sembako di Kasemen, perlu mengeluarkan biaya tebusan.
“Alhamdulillah bantuan dari pemerintah di tempatku sudah turun. Tapi miris, kalau bantuan yang isinya paketnya tidak seberapa aja harus ditebus lagi dengan uang,” tulisnya, Rabu (6/5).
Diketahui dalam percakapan postingan tersebut, Rizki merupakan warga Kecamatan Kasemen, tepatnya di Kp. Karonjen, Kelurahan Kasemen.
Rizki pun menuturkan bahwa besaran biaya yang harus ia keluarkan untuk menebus bantuan tersebut sebesar Rp 10.000 untuk setiap paket sembako.
“Katanya mah buat biaya transport petugasnya. Per paket Rp 10.000. Tapi kan dari isinya aja sudah gak sesuai anggaran,” jelasnya.
Netizen lainnya juga ikut berkomentar. Katanya, bantuan yang dirinya terima juga harus ditebus dengan sejumlah uang. Bahkan sarden yang seharusnya termasuk dalam paket sembako itu, tidak ada.
“Sama aku juga. Gak ada sardennya lagi. Tapi alhamdulillah beras dan Top Ramennya mah utuh,” tulis akun bernama Tubagus Muhammad Sirojuddin Al-Bantani.
Sebagai informasi, khusus untuk bantuan sembako di Kasemen memang tidak digelar secara simbolik oleh Walikota Serang. Alasannya, pembagian tersebut langsung disalurkan melalui RT setempat. (BI/RED)