SERANG, BI – Lantaran tidak sabar untuk mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST), warga di Kelurahan Cipocok Jaya, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, sampai-sampai mereka rela berdesak-desakan dan mengabaikan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh panita.
Terpantau di lokasi, warga berkerumun di teras gedung sekolah (belakang Kantor Kecamatan Cipocok Jaya), dan menerobos pintu yang sudah dijaga oleh petugas. Alhasil petugas pun menyerah dan membiarkan masyarakat yang susah untuk diatur tersebut.
“Sudah kami jaga, masuknya maksimal 10 orang, tapi tetap saja berjubal dorong-dorong, dikasih tahu juga ga dihiraukan mas. Malah ada yang tidak pakai masker,” ujar salah satu petugas dari Koramil Cipocok Jaya, Jumat (29/5/2020).
Begitupun dengan pernyataan dari Plt Sekretaris Dinas Sosial Kota Serang, Mamah Rohmah. Ia mengaku sudah memberikan imbauan di tiap surat panggilan penerima BST untuk mengikuti protokol kesehatan.
“Minimal yah saat datang ngambil bantuan itu pakai masker. Nah ini mah ada yang pakai ada juga yang ngga. Malahan ada masker hanya di kalungin di leher saja, katanya sih kalau dipakai itu pengap,” kata Mamah.
Masih menurut Mamah, sebetulnya physical distancing bisa diterapkan, karena yang menerima BST di Kelurahan Cipocok Jaya sekitar 300 orang, dengan rentang waktu tiga jam diperkirakan sudah bisa terlayani.
“Masuk ke ruangan 10 sampai 15 orang tidak akan menyita waktu yang banyak. Semua pasti akan terlayani dengan baik. Tapi kembali lagi, masyarakat kadang tidak paham inginnya cepat selesai. Sebagai pengalaman, ditahap selanjutnya akan kami perketat kembali,” jelasnya.
Penerima BST yang enggan disebutkan namaya mengatakan, ia berani berdesak-desakan karena melihat warga lain yang melakukan hal yang sama.
“Bagaimana yah, soalnya yang lain juga ngantrenya begitu, ya saya ikut saja. Kalau takut terkena korona, sebetulnya takut,” singkatnya. (Wonk/Red)