SERANG, BI – Bangunan mandi, cuci, kakus (MCK) di perumahan Mina Bakti, Karangantu, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen dinilai tidak tepat sasaran. Sebab, MCK tersebut dibangun di lokasi yang mayoritas masyarakatnya memiliki kamar mandi lengkap dengan jamban atau water closed (WC).
Ketua RT 01/14 di Lingkungan perumahan Mina Bakti, Sri mengatakan, bangunan MCK tidak tepat sasaran, karena semua warganya memiliki jamban di setiap rumahnya masing-masing. “Warga disini semuanya sudah memiliki kamar mandi dan WC, jadi memang jelas ini tidak tepat sasaran,” katanya, Senin (15/6/2020).
Ia mengatakan, warga bukan membutuhkan MCK, akan tetapi sumber air bersih untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya. Sebab, di daerahnya air bersih sulit didapatkan, sehingga warga pun harus membeli air bersih setiap harinya. “Jadi MCK itu tidak pernah dipakai sejak pertama dibangun tahun 2017. Justru yang kami butuhkan air bersih dan posyandu,” ujarnya.
Sementara warga lainnya, Hadijah mengatakan, sebelumnya warga meminta dibuatkan sanitasi air bersih. “Tapi kenapa yang dibangun MCK, padahal warga mintanya sarana air bersih. Tapi pemerintah hanya membangun MCK, sehingga kami pun masih kesulitan air bersih. Jadinya kan mubadzir bangunannya,” ucapnya.
Selain itu, karena belum pernah digunakan, bangunan itu pun menjadi rusak dan terbengkalai. Bahkan, beberapa warga menggunakan salah satu kamar mandi MCK menjadi sebuah gudang penyimpanan. “Dari awal jadi, MCK itu sama sekali tidak dipakai, dan saat ini jadi mulai rusak,” katanya.
Sementara itu, Lurah Banten Hizbullah mengaku tidak mengetahui adanya MCK tersebut. Sebab, tidak ada serah terima dari lurah sebelumnya, sehingga ia pun belum bisa memfungsikan kembali. “Mungkin itu pelaksanaannya oleh lurah yang lama, karena tidak ada serah terima apapun ke saya, jadi saya belum berani untuk memfungsikannya,” ucapnya.
Namun, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk kelanjutan fungsi dari MCK tersebut. “Karena saya belum berani juga untuk memfungsikannya, jadi koordinasi dulu dengan pihak yang bersangkutan. Apakah nanti difungsikan lagi dan ada perbaikan atau seperti apa,” ujar dia.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP), Kota Serang, Iwan Sunardi mengaku belum mengetahui pasti bangunan MCK tersebut dibangun oleh pihaknya atau oleh pihak swasta. “Tapi nanti saya tanyakan ke bidangnya. Kalau kami membangun MCK, untuk perawatannya itu diserahkan kepada masyarakat. Jadi kami hanya membuatkan saja,” tuturnya. (Ongky/Red)