SERANG, BI – Serapan anggaran penanganan Covid-19 pada organisasi perangkat daerah (OPD) di Lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Serang masih minim. Alhasil program Pemkot Serang dalam penanganan percepatan Covid-19 yang telah disusun tak berjalan sesuai rencana.
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, ada dua OPD yang dilakukan evaluasi terkait penyerapan penanganan Covid-19, yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang dan Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdaginkop dan UKM).
“Alhamdulillah sudah kami laksanakan, namun ada beberapa OPD yang belum maksimal. Seperti Dinkes baru 30 persen dari Rp 32 miliar. Kemudian, Disperdaginkop stimulus UMKM itu belum dilaksanakan,” ujar Syafrudin, usai rapat evaluasi realisasi anggaran Covid-19 di kantor Diskominfo Kota Serang, Rabu (17/6/2020).
Ia menyebutkan, ada beberapa kendala yang dialami oleh Dinkes, sehingga serapan anggaran penanganan Covid-19 masih rendah.
“Mungkin karena ada tahapan-tahapannya yang belum dilakukan oleh Dinkes, jadi belum bisa terserap maksimal. Sedangkan Dinsos, itu sudah terserap hampir seluruhnya,” ucap dia.
Syafrudin menjelaskan, untuk serapan pada Disperdaginkop UKM, belum terserap karena pelaksanaan bantuan stimulus bagi usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) belum dilaksanakan.
“Iya, karena memang belum ada pelaksanaannya, tapi kalau Dinsos itu sudah terserap. Jadi yang rendah itu saat ini adalah Dinkes,” jelasnya.
Sementara, Inspektur Kota Serang Yudi Suryadi mengatakan, pihaknya hanya melakukan pengawasan dan menyerahkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk ditindaklanjuti.
“Intinya kami sudah melakukan pengawasan dan menyerahkan LHP. Dan itu akan ditindaklanjuti, bahkan Wakil Wali Kota akan mengundang OPD-OPD yang harus menindaklanjuti, penegasan kembali,” ujar Yudi, kepada awak wartawan.
Adapun untuk pengeluaran anggaran penanganan Covid-19, sambung Yudi, yang paling besar adalah Dinsos, Dinkes, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Karena nanti ada beberapa OPD yang memberikan bantuan pemulihan ekonomi UMKM seperti Disperdaginkop. Kemudian, Pertanian untuk cadangan pangan dan Kominfo juga belum terserap,” tandasnya. (Rir/Red)