SERANG, BI – Kehadiran Mini Market seperti Alfamart, Indomaret, Alfamidi dan mini market sejenisnya membuat para pelaku usaha mikro kecil menengah kewalahan. Pasalnya semenjak mini market tersebut beroperasi, pendapatan warung mereka berkurang.
Fadlan (23), seorang penjul klontongan di Lingkungan Bungur Indah, RT 03/15, Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kota Serang, mengaku pendapatannya menurun sangat semenjak berdirinya Indomaret di dekat lokasi ia berjualan.
“Warung saya ini kurang lebih sudah 5 tahunan lah jualan disini, semenjak adanya Indomaret yang berdiri sekitar 2019 jadi mulai menurun,” ujarnya saat ditemui di lokasi berjualan, Kamis (24/6/2020).
Meski penurunannya tidak terlalu drastis yaitu hanya sekitar 10-15 persen, namun bagi dirinya yang hanya mendapatkan Rp300 ribu perhari sangatlah berarti.
“Memang gak nentu pendapatanya, kadang Rp200 ribu, Rp300 ribu kadang Rp500 ribu itu kotornya. Nah sekarang semenjak adanya Indomaret jadi nurun, kadang cuma dapet Rp100 ribu, kadang Rp200 ribu. Turun sekitar 10-15 persen,” terangnya.
Dalam satu RW 15 terdapat sekitar 5 mini market, Fadlan meminta agar pemerintah Kota Serang membuatkan regulasi yang menguntungkan bagi para pelaku usaha seperti dirinya.
“Saya berharapnya pemerintah mengatur mereka (Alfamart, Indomaret, Alfamidi dan sejenisnya) supaya tidak menjamur. Kalau ini dibiarkan gimana nasib kita ini orang kecil yang mata pencaharianya disitu,” tandasnya. (AS/Red)