Masih Banyak Pengendara Nekad Melawan Maut

SERANG, BI – Perlintasan Kereta Api KM 110 patok 8, tepatnya di Lingkungan Bhayangkara, Kelurahan Penancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, kerap dijadikan pengendara sepeda motor dan mobil nekad memotong arah. Akibatnya, selain menggangu arus transportasi, juga rawan terjadi kecelakaan.

Pantauan di lokasi, kurang lebih ada belasan sepeda motor yang nekad memutar arah di rel kereta tersebut. Bahkan, ada juga mobil yang ikut-ikutan nekad memutar arah. Padahal, sudah jelas ada rambu-rambu dilarang memutar arah yang ditempatkan di atas trotoar tengah jalan tersebut. Namun tak sedikit, dan hampir tiap hari kendaraan khususnya sepeda motor baik yang dari arah Ciceri maupun dari arah Pakupatan masih nekad memutar arah di perlintasan kereta.

Salah seorang pengendara sepeda motor Maman mengatakan, memilih memutar arah di perlintasan kereta, lantaran jaraknya lebih dekat dan lebih cepat untuk menuju ke lokasi yang ditujunya.

“Saya muter di sini karena lebih dekat. Kalau lewat patung polisi Kemang kan kejauhan,” ujar Maman, yang ditemui di lokasi usai memutar arah, Sabtu (11/7/2020).

Saat ditanya apakah sering memutar arah di perlintasan kereta? “Gak sih kebetulan ini mah lagi buru-buru aja, kalau lagi macet mah saya juga gak berani,” katanya.

Maman mengakui, bahwa memutar arah di jalur perlintasan kereta sangat berisiko terjadi kecelakaan. Namun karena pertimbangan lebih dekat, bapak berkulit sawo matang ini tetap nekad lewat jalur tersebut.

“Iya takut sih, takut ketabrak sama kendaraan yang lain. Apalagi kalau lagi rame ya, tapi kalau hati-hati mah Insya Allah gak lah,” ungkap dia.

Salah seorang petugas penjaga pos pintu rel kereta di Lingkungan Bhayangkara, Ahmad membenarkan bahwa hampir tiap hari selalu ada kendaraan khususnya sepeda motor yang nekad memutar arah di perlintasan kereta.

“Waduh gimana ya susahlah. Padahal udah dikasih rambu-rambu dilarang putar arah. Tetap aja susah,” katanya, ditemui di pos jaganya.

Ia mengungkapkan, belum lama ini pernah terjadi kecelakaan tunggal, penyebabnya karena si pengendara nekad dan tak hati-hati saat hendak memutar arah balik.

“Ada sih yang kecelakaan jatuh, sering malah. Cuman gak kapok-kapok,” ungkapnya.

Ahmad menerangkan masih banyak kendaraan yang memutar arah balik di perlintasan kereta, karena ingin lebih dekat dan cepat.

“Ya mungkin kejauhan, jadi pada motong arah,” terang dia.

Ia menyebutkan bahwa sempat ada petugas yang standby mengatur arus lalulintas, namun kini sudah tidak ada lagi.

“Dulu ada petugas yang jaga. Cuman sekarang udah gak ada, kurang tau kenapa,” katanya. (Rir/Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini