SERANG, BI – Penjualan bendera menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-75 tahun 2020 kali ini, dikeluhkan oleh pedagang lantaran jauh berbeda bila dibandingkan dengan penjualan tahun-tahun sebelumnya.
Dikatakan Rohandi (52), penjual bendera di Cipocok Jaya, dirinya mengaku baru dua hari berjualan bendera. Namun pendapatan dari menjual bendera tahun ini berbeda bila dibandingkan tahun kemarin.
“Kemarin cuma lima bendera yang laku. Itu sekitar Rp 150 ribu. Tapi itu masih kotor. Kalau tahun kemarin sehari bisa 10 bendera yang laku,” kata Rohandi, Rabu (5/8/2020).
Ia menuturkan, menurutnya omset tersebut diduga karena Pandemi Covid-19 yang menghantam bumi pertiwi Indonesia.
“Tahun ini bukan cuman omsetnya turun, tapi yang jualan juga sepi. Lihat aja biasanya kan di kanan-kiri jalan banyak yang jualan ini mah sekarang sepi. Ya sejak ada korona ini,” ujarnya.
Di tempat berbeda, penjual bendera lainnya Ali Rahmat mengatakan, sejak awal Agustus bendera yang dijual hanya baru 25 potong. Biasanya ia bisa menjual sehari sampai 10 bendera.
“Hari ini aja saya baru satu yang beli. Kemarin cuman lima sampai enam bendera. Mungkin sepi karena ada korona,” kata Ali, ditemui di lapaknya sekitar pukul 09.00
Padahal lanjut dia, harga bendera yang ia jual masih sama dengan tahun kemarin. “Harganya gak saya naikin karena tau kita juga kan lagi korona kayak gini ya, tapi tetep aja gak kayak tahun sebelumnya,” jelas dia.
Karena itu, masih kata Ali, pihaknya berharap menjelang detik-detik hari kemerdekaan HUT RI, dirinya mendapat durian runtuh.
“Ya kepengennya mah laku banyak. Tapi yang namanya jualan kan gak nentu,” terangnya.
Makanya seandainya pendapatan omset penjualan bendera tahun ini menurun, Ali mengaku tak terlalu khawatir, sebab ia bisa mengembalikan barang dagangannya tersebut kepada pemiliknya.
“Kalau gak habis ya dipulangin ke bos. Tapi sukur-sukur sih abis semua,” harap Ali. (Rir/Red)