SERANG, BI – Warga Kampung Squater Tanggul, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, mengeluhkan jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Bahkan sejak 13 tahun Kota Serang berdiri, jalan tersebut belum pernah tersentuh, baik pembangunan maupun perbaikan oleh pemerintah.
Seorang warga Kampung Squater, Dedi Mulyadi mengatakan, kondisi jalan rusak tersebut akan semakin parah bila masuk musim penghujan. Banyak sisi jalan yang rusak dan berlubang, serta dipenuhi lumpur yang licin ketika hujan.
“Sekitar satu kilo meter panjang jalannya. Warga harus ekstra hati-hati kalau hujan, apalagi malam hari,” katanya saat ditemui di lokasi, Selasa (10/8/2020).
Ia juga menyebutkan bila jalan tersebut merupakan satu-satunya akses warga untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal itu tentu saja menganggu warga dalam menjalankan kesehariannya, seperti ke pasar, sekolah hingga melakukan kegiatan usaha lainnya pun jadi terhambat.
“Tentunya dengan kondisi jalan seperti ini menghambat aktivitas warga. Padahal ini jalan satu-satunya yang kami punya untuk ke pasar, berangkat kerja, ke sekolah dan memang hanya ada jalan ini. Kondisi rusak juga sudah lebih dari sepuluh tahun, mungkin sejak Kota Serang berdiri,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan warga Tanggul Indah, Hadi mengatakan, tak jarang warga yang kurang berhati-hati terperosok dan terjatuh.
“Selama ini kami, warga Kampung Squater belum pernah merasakan jalan ini mulus. Kendaraan yang lewat sini juga pada sering jatuh, apalagi motor sering banget kecelakaan,” ucapnya.
Selain kondisi jalan yang rusak berkepanjangan, ia menjelaskan, posisi tanah yang juga lebih tinggi dibandingkan rumah warga, sehingga ketika hujan turun rumah-rumah warga pun terkena imbasnya.
“Kalau harapan kami, tentunya ingin segera diperbaiki. Kami juga kan warga Kota Serang, dan ingin diperhatikan,” kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Lurah Banten Hisbullah mengatakan, bila status jalan masih milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang. Sehingga ia belum bisa mengusulkan untuk meminta perbaikan jalan di Kampung Squater, Kelurahan Banten.
“Tanahnya masih berselisih dengan kabupaten (Pemkab Serang). Saya juga bingung mau mengusulkannya,” tuturnya. (Ongky/Red)