SERANG, BI – Sebanyak 701 guru PAUD, TK dan SD di Kecamatan Serang, Kota Serang, diperiksa cepat (rapid test) oleh tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Kota Serang di eks UPT Pendidikan Kecamatan Serang untuk mengetahui apakah mereka memiliki gejala Covid-19 atau tidak. Dalam pemeriksaan itu, guru yang non reaktif sebanyak 694 orang dan reaktif hanya tujuh orang.
Mengetahui ada tujuh guru yang reaktif saat rapid test, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, Wasis Dewanto pun memberikan semangat kepada ketujuh guru tersebut. Wasis menelpon satu per satu guru tersebut dan memberikan dukungan moral kepada mereka agar tidak khawatir dengan hasil tes tersebut.
“Jangan patah semangat. Jangan khawatir. Istirahat yang cukup,” kata Wasis kepada salah satu guru, Senin (31/8/2020).
Wasis mengatakan, mereka yang diperiksa rapid test dan mendapati hasil reaktif bukan berarti positif Covid-19. Ia pun meminta guru tersebut agar istirahat terlebih dahulu dan ikut kembali pada rapid test berikutnya guna memastikan kondisi guru tersebut.
“Insya Allah pada pemeriksaan selanjutnya akan non reaktif. Semangat ya Bu,” katanya.
Kepada guru lain, Wasis mengatakan agar tidak patah semangat dan tidak khawatir atas hasil rapid test. Ia meminta agar guru itu istirahat yang cukup dan berolahraga guna meningkatkan imunitas tubuh.
“Nanti kalau ada jadwal rapid ikut lagi Insya Allah non reaktif,” ujarnya.
Salah satu guru yang ditelepon Wasis mengatakan, ia shock saat mendapati hasil rapid test reaktif dan membayangkan bila ia positif Covid-19. Sambil terbata-bata menahan isak tangis guru tersebut menyampaikan perasaannya kepada Wasis.
“Saya cuma shock aja, Pak,” ujar guru tersebut.
Rencananya, rapid test untuk para guru akan berlangsung selama delapan hari, dari 31 Agustus sampai dengan 9 September mendatang. Selama lima hari pertama pemeriksaan rapid test akan dilakukan kepada guru PAUD, TK, dan SD. Sementara tiga hari selanjutnya rapid test akan diberlakukan kepada guru di tingkat SMP.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Serang, Ratu Ani Nuraeni mengatakan, pemeriksaan rapid test merupakan tahap kedua sebagai persiapan belajar tatap muka di Kota Serang. Sebelumnya, rapid test awal digelar sebagai persiapan belajar tatap muka. Sayang belajar tatap muka batal digelar karena Kota Serang berubah zona dari zona kuning menjadi zona oranye.
“Rapid test ini merupakan screening awal agar mengetahui kondisi guru sebelum belajar tatap muka dibuka,” kata Ratu, Senin (31/8/2020). (Red)