SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Wakil Walikota Serang, Subadri Usuludin melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Sekolah Dasar (SD) Negeri Karangantu di Kelurahan Banten, Kecamatan Serang, Kota Serang, Rabu (30/9/2020).
Wakil Walikota Serang, Subadri Usuludin mengatakan, bahwa sidak yang dilakukan lantaran dirinya mendapat keluhan dari guru, masyarakat melalui medsos terkait kondisi bangunan di SDN Karangantu tersebut.
“Untuk itu dalam kesempatan kali ini saya terjun langsung untuk meninjau yang dikeluhkan itu,” ujarnya, usai Sidak di SDN Karangantu.
Rencananya, dua unit ruang kelas di (SD) Negeri Karangantu itu akan dibongkar dan dihapus asetnya. Sebab bangunan tersebut memakan separuh badan jalan dan sudah tak lagi digunakan, sehingga bangunannya pun rapuh dan khawatir roboh.
“Karena terlalu mepet ke jalan dan kena garis sepadan jalan. Maka rencananya mau dihapuskan asetnya dan dibongkar,” katanya.
Selain memakan badan jalan, ia juga menjelaskan, dari sisi keamanan bangunan tersebut sudah sangat mengkhawatirkan kondisinya. Sebagian atap dan lantainya pun beberapa mengalami kerusakan.
“Kalau tidak dibongkar ini akan bahaya, dan memang harus dibongkar karena terkena garis sepadan jalan. Ini juga dalam rangka menuju sekolah adiwiyata,” ujarnya.
Pembongkaran itu juga, kata dia, atas kesepakatan antar kepala sekolah serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang.
“Saya juga memanggil kepala Dindikbud, dan Kabid Aset untuk menghitung dan melakukan pembongkaran. Jadi kenapa pemkot tidak segera membongkar? Karena ada beberapa tahapan juga yang harus ditempuh,” ucapnya.
Kemudian, Pemkot Serang juga berencana untuk merenovasi ruang perpustakaan sekolah tersebut.
“Karena berada di lantai dua dan bangunannya pun sudah tidak layak, jadi tidak digunakan lagi dan membahayakan. Bangunan itu dibangun tahun 2013, Insya Allah nanti tahun 2021,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dindikbud Kota Serang Wasis Dewanto mengatakan, sebelum melakukan pembongkaran Dindikbud akan menilai aset melalui bidang aset.
“Setelah dihitung nanti baru proses penghancuran dan diproses untuk dihapuskan asetnya, sesuai dengan nilai aset yang dihitung oleh bidang kami. Kemudian perpustakaan juga nanti akan kami renovasi,” tuturnya.
Nantinya, ruang kelas yang dibongkar tersebut akan dimanfaatkan sebagai lapangan sekolah atau lahan parkir para guru.
“Iya, dibiarkan jadi lapangan terbuka saja, supaya relatif aman dan nyaman saja. Kemudian penataan sekolahnya juga jadi lebih mudah dan tinggal kepala sekolahnya saja improvisasi pemanfaatan lahan ini,” ucapnya. (Red)