SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Di Hari Jadinya yang ke-20 Provinsi Banten, Walikota Serang Syafrudin meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk menambah bantuan provinsi (Banprov) sebesar Rp 150 miliar.
Dikatakan Syafrudin, Kota Serang adalah etalase ibukota provinsi yang memerlukan penataan serta infrastruktur yang terencana. Seharusnya, bantuan tunai kepada Pemkot Serang lebih besar dibandingkan dengan kabupaten/kota lain.
“Karena Kota Serang ini merupakan ibukota provinsi, jadi bantuannya mesti besar. Kabupaten Serang saja Rp 85 miliar, sedangkan Kota Serang hanya Rp 45 miliar. Mudah-mudahan selanjutnya bisa lebih besar lagi,” katanya, Sabtu (3/9/2020).
Dia beralasan, Kota Serang yang merupakan ibukota provinsi perlu melakukan banyak penataan. Sehingga bantuan untuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) pun harus besar.
“Harapan kami itu sebesar Rp 150 miliar, atau minimal Rp 100 miliar untuk bantuan provinsinya,” ujarnya.
Selain itu, dia juga berharap Pemprov Banten dapat memperbaiki infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan provinsi tanpa harus diminta.
“Iya, yang menjadi tanggung jawab provinsi itu tidak harus kami minta. Artinya hal-hal yang menjadi kewenangan provinsi tidak harus menunggu teguran dari pemkot. Itu harapan prioritas kami,” tuturnya.
Selama ini, perhatian Pemprov Banten terhadap Pemkot Serang sudah sangat baik, mulai dari sisi infrastruktur dan pembangunan yang dilakukan oleh pemprov.
“Bahkan di Kota Serang, banyak pembangunan yang dilakukan oleh pemprov. Hanya saja bantuan tunai yang masuk ke APBD Kota Serang masih sangat kecil dibandingkan kabupaten/kota lain,” ucapnya.
Meski demikian, Syafrudin mengakui, baik kemajuan dalam pembangunan mau pun kondisi kewilayahannya Pemprov Banten sudah cukup baik.
“Termasuk juga dalam memberikan bantuan kepada kabupaten/kota. Salah satunya Kota Serang juga bisa menikmati bantuan dan pembangunan,” ujarnya.
Akan tetapi, masih ada beberapa yang perlu dimantapkan lagi, seperti dalam berkoordinasi antara Pemprov Banten dengan Pemkot Serang yang dianggap masih belum berjalan baik.
“Tapi saya kira itu bukan hal yang harus dipermasalahkan. Mungkin kelemahan itu ada di kabupaten/kota atau di provinsi,” ucapnya.
Dia mengaku, selama ini kegiatan Pemprov Banten yang dilakukan di wilayah Kota Serang jarang berkoordinasi dengan Pemkot Serang.
“Jadi tanpa ada koordinasi lagi kepada pemkot apabila ada pembangunan maupun yang lainnya. Jadi saya harap pemprov bisa lebih meningkatkan lagi koordinasi tersebut,” ujarnya.
Setidaknya, kata Syafrudin, Pemprov Banten memberi informasi kepada kabupaten/kota apabila ada pekerjaan atau pun pembangunan.
“Supaya bisa sinergi dengan program yang ada di kabupaten/kota, terutama di Kota Serang,” katanya. (Tri/Red)