SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Keceran Tjimande sebuah tradisi tahunan yang dilaksanakan Perguruan pencak silat Kesti Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH). Keceran tahun ini digelar bersama dengan haul keluarga besar TTKKDH di Kaujon, Kecamatan Serang, Kota Serang, Sabtu (7/11/2020) malam.
Salah satu putri sulung pendiri TTKKDH di Banten, Amah Suhamah mengatakan, bila pada kegiatan haul dan keceran hanya diikuti oleh pengurus organisasi TTKKDH saja, tapi pada tahun ini pihaknya mengulas sejarah untuk mengenang pendiri-pendiri TTKKDH di Banten. Pihaknya pun menampilkan foto-foto pendirinya dan slide sejarah berdirinya TTKKDH di Banten.
“Sehingga kita bukan hanya seremonialnya saja dalam keceran, tapi kita juga harus mengenang ke belakang (sejarahnya) siapa pendirinya. Kalau kita tahu TTKKDH sekarang sudah maju tapi siapa pendirinya kita tidak tahu kan tidak elok. Oleh karenanya saya mengajak kembali masyarakat umumnya, khususnya warga TTKKDH untuk mengenang kembali kepada pendirinya supaya betul-betul menghayati,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Serang, Syafrudin, yang hadir dalam acara tersebut sangat mengapresiasi kegiatan tradisi haul dan keceran perguruan pencak silat Kesti TTKKDH Banten. Sebab, tradisi Keceran merupakan salah satu budaya perguruan pencak silat TTKKDH di Banten khususnya di Kota Serang.
“Kami atas nama Pemkot Serang mengapresiasi kegiatan ini, karena kegiatan keceran adalah salah satu tradisi dari perguruan TTKKDH,” kata Syafrusin, usai menghadiri acara.
Syafrudin mengaku sebelumnya pernah beberapa kali melakukan ritual keceran. Menurutnya, setelah dikeceran merasakan sesuatu yang berbeda terutama dari indera penglihatannya.
“Ya rasanya kalau keceran ini kan sudah dikasih semacam doa. Jadi kalau setelah dikecer matanya terang,” katanya. (Red)