SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Jelang Natal dan Tahun Baru, Gas Elpiji 3 Kilogram kini tengah sulit ditemukan dibeberapa daerah di Provinsi Banten. Kelangkaan ini akhirnya membuat beberapa penjual gas di Warung menaikan harganya.
Dikatakan Umri, salah seorang pedagang siomay di daerah Palima, ia mangaku Gas 3 Kilogram saat ini sulit didapatkan. Sekalipun ada, harganya bisa mencapai Rp28.000.
“Itu pun dapet nya susah muter-muter ke warung-warung, bisa sampe setengah jam saya nyari gas,” katanya, Sabtu (19/12/2020).
Menurutnya, kelangkaan Gas ini semenjak awal bulan Desember dan stok di warung pun tidak selalu ada. Lantaran mahal dan langka, iapun akhirnya berinisiatif mengurangi jualannya.
“Karena mahal dan langka, jadi paling saya nyiasatin nya ngurangin jualan. Takut gas abis ditengah jalan, dagangan saya dingin dan ga laku nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Elpiji Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DPC Provinsi Banten, Yudi Lukman mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi yaitu bekerjasama dengan Pertamina. Ia bahkan sudah membentuk Satgas di Banten untuk menjadi agen siaga yang diwajibkan setiap agen mempunyai 3 personel sebagai “Pangkalan Siaga”.
“Sekitar 60 agen. Fungsi dari pangkalan-pangkalan siaga tersebut adalah yang akan menjadi prioritas oleh pihak agen, jadi kalo biasa nya di pengiriman seminggu 2 kali kini menjadi seminggu 4 kali khusus untuk pangkalan satgas yang sudah ada tersebut,” jelasnya.
Pertamina melalui Hiswana juga saat ini telah menggelontorkan tambahan pasokan Gas Elpiji 3 Kg dari semenjak tanggal 13 Desember 2020 sekitar 420.000 tabung gas.
“Mudah-mudahan dari bantuan Pertamina bekerjasama dengan Hiswana Migas kami mengharapkan bagi masyarakat yang saat ini tengah kesulitan mencari Gas 3 kilo atau juga dengan harga yang cukup tinggi bisa dipulihkan kembali seperti sediakala,” katanya. (Red)