SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di Provinsi Banten yang rencananya akan digelar pada Januari 2021 mendatang, ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Dikatakan Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH), bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan dan saran dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.
“Kenapa saya mendengarkan mereka (Dokter, red), karena mereka ahlinya. Kesepakatannya akan dituangkan dalam keputusan,” katanya, Selasa (22/12/2020).
WH menuturkan, meskipun Provinsi Banten zona orange, namun tingkat penularan Covid-19 masih tinggi. Karena menurutnya, keselamatan anak diatas segalanya dan hingga saat ini belum ada analisa bahwa kegiatan tatap muka aman dari penularan Covid-19.
“Banten zona oranye tapi masih tinggi tingkat penularan. Tren (penularan) naik, kita khawatir. Keselamatan umum di atas segalanya. Sikap gubernur mempertimbangkan secara seksama,” ujarnya.
WH pun menginstruksikan kepada seluruh bupati dan walikota di Provinsi Banten untuk menunda rencana belajar tatap muka. Diketahui, sejumlah kabupaten/kota sudah mengagendakan sekolah tatap muka pada 4 Januari 2021.
“Saya akan membuat surat buat bupati dan walikota agar menunda kegiatan belajar tatap muka. Bagi yang melanggar ada pidananya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Perwakilan Banten, Budi Suhendar mengatakan, penularan virus corona sangat mudah dan cepat serta dapat menimpa kepada siapa saja. Selain itu, jumlah tenaga kesehatan maupun tenaga medis di Banten juga terbatas dan kapasitas rumah sakit rawatan pasien Covid-19 saat ini sudah hampir over kapasitas.
“Oleh karena itu, kami IDI Banten mengeluarkan rekomendasi kepada Gubernur Banten agar bisa menunda KBM tatap muka hingga batas waktu belum ditentukan. Beda hal nya jika vaksin covid-19 sudah ada dan angka pasien corona di Banten sudah mulai menurun, baru akan dipertimbangkan lagi,” jelasnya. (Red)