SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – 10 Januari 2021 mendatang, PDI Perjuangan akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-48 tahun. Namun, para pengurus DPD PDIP Banten kali ini merayakan dengan cara berbeda. Tidak akan dirayakan dengan meriah dan mengundang kerumunan massa.
“Perayaan kali ini kita lakukan dengan cara yang berbeda dalam situasi yang tidak biasa. Seluruh dunia sedang dilanda pandemic Covid-19. Karenanya kita mengatur agar bagaimana pelaksanaan perayaan hari ulang tahun tetap meriah, tanpa mengabaikan kewajiban kita sebagai masyarakat dunia terhadap wabah tersebut,” ujar Ketua DPD PDI-Perjuangan Banten, Ade Sumardi, Sabtu (09/01/2021).
Menurutnya, yang menjadi urat nadi perayaan PDI-Perjuangan kali ini adalah, harmonisasi seluruh komponen bangsa, kebudayaan, dan alam semesta, dimana salah satu praktiknya adalah pelaksanaan yang dilakukan secara online. Webinar Via Zoom akan dilaksanakan pada hari Minggu 10 Januari 2021 pada pukul 13.00 WIB secara terbuka, sehingga seluruh lapisan masyarakat bisa berpartisipasi.
“Semangatnya adalah inklusif keberagaman, jadi kami mengundang seluruhnya masyarakat dari berbagai latar belakang untuk bergabung dalam webinar yang kami selenggarakan,” ajaknya.
Usai webinar, partai kaum nasionalis Banten tersebut akan bersedekah tumpeng untuk rakyat. Dimana tumpeng merupakan simbol geografis Indonesia, dimana kesatuan gunung-gunung yang menyebar di seluruh penjuru nusantara, tumpeng sebagai symbol rasa syukur manusia yang memiliki keterbatasan, terhadap Sang Pencipta yang tak terbatas.
“Sedianya kita akan undang masyarakat penerima tumpeng pada acara seremonial perayaan. Namun kita tahu situasi Covid-19 melarang kita, karenanya kita akan antar langsung kepada masyarakat yang berhak, seperti anak yatim, para pengayuh becak, pengemudi angkutan umum,” jelasnya.
Sementara itu, Sekjen PDI-Perjuangan Asep Rahmatullah mengatakan, rangkaian akan berlangsung sampai akhir Januari 2021, dimana partainya juga akan melakukan penghijaun di beberapa titik yang dianggap perlu, contohnya aliran sungai Dadap Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
“Kita semua tahu kerusakan alam akibat kelalaian kita sendiri di beberapa titik di Banten. Contohnya di Dadap, kita merasakan kesulitan para nelayan dalam mencari ikan akibat dari pencemaran lingkungan, kondisinya dijejali sampah, itu kita bersihkan. Di Selatan (Lebak) juga kita tahu kondisinya memprihatinkan, ini akan kita tanami ribuan pohon untuk ketersediaan air bagi anak cucu kita dimasa depan,” terangnya. (Red)