LEBAK, BANTENINTENS.CO.ID – Praktik keperawatan mandiri yang berlokasi di Kampung Ciseel, Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, yang melibatkan perawat-perawat dan dokter diapresiasi warga.
Iwan Setiawan, orang tua dari pasien yang bernama Filsha mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi terhadap adanya Praktik keperawatan mandiri yang ada di Kampung Ciseel.
“Jadi yang berobat sebelum kondisinya parah bisa tertolong dulu disini. Karena jarak dari kampung kami ke loaksi ini hanya kurang lebih 300 meter, sama halnya anak saya ditolong dulu disini,” katanya, Jumat (5/2/2021).
Menurutn Iwan, semua pasien yang berobat di praktik keperawatan mandiri di Ciseel ini adalah pasien batu loncatan. “Jadi istilahnya pasien sebelum parah bisa tertolong dulu disini, lain halnya kalau pasien tidak ada perkembangan itu biasanya langsung dirujuk ke puskesmas,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Nurdin, warga Kampung Jatake, Desa Mekarjaya, Kecamatan Panggaranagan yang membawa anaknya bernama Doni untuk berobat, bahwa dirinya sangat merasa tertolong dengan adanya Praktik keperawatan mandiri.
“Saya sangat merasa tertolong dengan adanya praktek perawatan mandiri ini. Sebab kita sebagai orang tua sangat khawatir terhadap kesehatan anak. Makanya kita secepatnya nyari tempat untuk berobat yang dekat,” terangnya.
Setelah ada perawatan dari Praktik keperawatan mandiri, menurut Doni anaknya bisa tertolong dan sebagai warga ia merasa bersyukur dengan keberadaan perawatan mandiri tersebut.
“Karna kalo saya membawa anak yang sakit ke Bayah atau ke Cisiih mungkin waktunya terlalu lama, tapi dengan adanya praktek perawatan disini Alhamdulillah secepatanya bisa tertolong,” ucapnya.
Sementara itu, Pemilik Praktik keperawatan mandiri, Mamat Zaeni Ismatullah mengatakan, di masa-masa pandemi Covid-19 seperti saat ini meskipun telah menerapkan 3M dan mematuhi protokol kesehatan, namun pasien yang berobat tidak seperti sebelum ada Covid-19.
“Sekarang mungkin disamping pada sehat juga masalah keuangannya agak agak sulit, tapi itupun kami disini tidak menutup kemungkinan. Kalau ada pasien yang tidak mampu kami gratiskan dann kemaren-kemaren ada pasien yang tidak mampu dia ngasih beras saya terima saja,” terangnya.
Menurutnya, pihaknya sangat siap bagaimanapun juga yang penting semua pasien yang datang diwajibkan memakai masker.
“Mau dipanggil ke kampung-kampung pun kami siap berangkat siang maupun malam. Seandainya ada orang yang tidak mampu tapi mau disunat dan kamipun siap membatu sampai disunat dan berikut santunannya kami berikan,” katanya.
Praktik mandiri keperawatan dibuka pada pukul 06.00 WIB sampai dengan 07. 00 WIB. Dari jam 07.00 WIB sampai jam 14.00 WIB, sedangkan dari pukul 14.00 WIB sampai 16.00 WIB bagian dokter praktik.
“Masalah biaya pengobatan kami disini tidak terlalu mambebani pasien. Pasien yang penting bisa tertolong dan sembuh dulu. Masalah bayarnya mau bagaimanpun, mau pake apapun juga tidak masalah bagi kami,” ucapnya. (Uwa endin/Red)