SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, meninjau keberadaan rumah tidak layak huni (RTLH) milik dua anak yatim piatu di Kampung Jamaka, Kelurahan Cilaku, Kecamatan Curug, Kota Serang.

Dikatakan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, Pemerintah Kota Serang (Pemkot) Serang berharap agar masyarakat melalui RT, RW, dan kelurahan agar sigap terkait adanya keberadaan rumah-rumah tidak layak huni yang berada di lingkungan masing-masing.

“Saya dapat kabar kemarin, Alhamdulillah kelurahan, kecamatan lebih cepat mengambil sikap untuk mengatasi RTLH yang ada di lingkungan Cilaku ini,” katanya, Jumat (19/2/2021).

Menurutnya, seluruh biaya pembangunan rumah tersebut 100 persen ditanggung oleh oleh Pemerintah Kota Serang baik melalui Kecamatan serta Dinas Sosial Kota Serang.

“Alhamdulillah mulai dari kecamatan sudah membantu terkait matrial, Dinsos juga kita sudah bagi-bagi. Yang terpenting rumah ini bisa dipakai dengan layak. Artinya dari semula yang tidak layak menjadi layak. Kebetulan penghuninya dibawah umur dua-duanya dan itu kewajiban kami Pemkot Serang,” ujarnya.

Harapan Subadri, dengan adanya bantuan bedah rumah tersebut agar kedua anak yatim piatu itu bisa tinggal dengan nyaman di rumah yang layak huni seperti anak-anak lainnya.

“Harapanya dengan adanya andil Pemkot Serang, setidaknya bisa mengurangi beban si anak itu sendiri dan dia bisa hidup layak seperti anak yang lainya, itu harapan kami,” ucapnya.

Subadri juga meminta kepada masyarakat agar aktif melaporkan seluruh kejadian yang ada di lingkunganya baik kepada lurah, camat ataupun langsung kepada Pemkot Serang.

“Saya berharap, masyarakat selalu menginformasikan ke kami selaku Pemerintah Kota Serang, terlepas melalui kecamatan, melalui kelurahan dulu ataupun langsung ke kami tak masalah. Dengan itu, mudah-mudahan apapun kendala-kendala yang ada di Kota Serang ini bisa cepat teratasi,”  katanya.

Ia menegaskan, selain membantu membangun rumah, Subadri juga telah menginstruksikan kepada lurah, camat untuk mengikut sertakan kedua anak yatim piatu tersebut dalam program paket B dan C.

“Pendidikanya gini, karena tadi saya sudah langsung tanya, memang kalau ditaro di SD lagi sekolah normal mungkin dia malu kali yah sudah agak dewasa. Maka saya instruksikan kepada pak camat, kepada bu sekmat agar menempatkan dia di paket B, C, di paket saja lah. Yang penting pendidikan mereka tidak terputus,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini