SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Guna membentuk karakter anak-anak menjadi religi, berprestasi, berkarakter, agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Arqam Muhammadiyah Kota Serang memiliki sejumlah kegiatan.

Dikatakan Pimpinan Ponpes Darul Arqam, Asnawi Sarbini, bahwa di Ponpes Darul Arqam ini ada beberapa kegiatan rutin pembinaan pesantren bagi santri dari pagi hingga sore hari, termasuk juga ada kuliah subuh.

“Setiap hari itu ada kultum, itu pembinaan rutin, jadi setiap habis solat itu baca Al-Quran, dzikir, kalau Dzuhur kultum,” katanya.

Saat ini, Ponpes Darul Arqam sedang menjalankan program matrikulasi tentang bahasa Arab yang sudah berjalan setengah bulan. Sedangkan tiga bulan yang lalu telah dilaksanakan matrikulasi bahasa Inggris.

“Kedepan Insya Allah, kita (Darul Arqam) akan mengembangkan bahasa Arab dan Inggris menjadi bahasa harian, kemudian karakter yang kita bangun adalah karakter Al Quran,” katanya.

Untuk pengembangan usaha sendiri, Darul Arqam telah bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) melaui Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) dan ada juga bantuan ikan lele dari Menteri Kelautan.

“Dikasih satu unit, 12 kolam. Terus rencananya ini sekarang lagi pengembangan tentang pembibitan bekerjasama dengan pusat pengembangan lele Cisoka,” ujarnya.

Selain itu, ada juga barang bekas berkualitas (Barbeku), yang rencananya akan bekerja sama dengan masyarakat dan warga Muhammadiyah.

“Jadi Berbeku itu silahkan ambil barang (bekas) secukupnya, infaq sepuasnya. Insya Allah setiap seminggu sekali kita akan buka kesempatan-kesempatan pada mereka, seperti itu kira-kira rencana pengembangan,” jelasnya.

Kemudian untuk pembangunan, Asnawi mempunyai grand desain bangunan pesantren yang memiliki bangunan hingga lantai 3.

“Karena ini cuma ada 4700 meter, padahal tanah pesantren Muhammadiyah itu minimal satu hektar yang dipersyaratkan Muhammadiyah,” katanya.

Untuk jumlah santri saat ini, menurutnya baru ada sekitar 70 santri yang mengisi kelas 1,2,3 Tsanawiyah dan kelas 1 Aliyah dari mulai tahun 2017.

“Target tahun ini kita memperoleh 100 santri, untuk target total Insya Allah 500,” katanya.

Menurutnya, masalah pendanaaan menjadi salah satu kendala di Ponpes yang dipimpinnya tersebut, karena saat ini pendanaannya tidak terlalu rutin lantaran hanya dari masyarakat dan dari orang perorang.

“Alhamdulillah, kaya sekarang ini sudah ada dari pa wali pribadi, kalau dari pemkot nya nanti Insya Allah sesuai dengan usulan proposal kita. Kedepan kita akan mencari lahan yang lebih luas dan kemudian kita bisa membangun pesantren lebih baik lagi,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini