SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Komisi V DPR RI menyoroti masih minimnya alat pendeteksi tsunami di Provinsi Banten. Hingga saat ini, Banten baru memiliki tiga alat pendeteksi tsunami, sedangkan idealnya Banten memiliki 7 alat untuk memantau sepanjang 509 kilometer garis pantai.
Dikatakan anggota Komisi V DPR RI Dapil Banten II, Tb Haerul Jaman, untuk mengatasi persoalan itu, Jaman mengaku akan mengajukan pengadaan alat pendeteksi tsunami pada anggaran mendatang.
“Jadi tahun ini diajukan, dan tahun depan sudah ada (alat pendeteksi tsunami-red), ini kita upayakan dapat kebutuhan alat penunjang ini,” ujarnya, saat kunjungan kerja spesifik ke BMKG Klas 1 Serang, Rabu (16/6/2021).
Ia menjelaskan, saat ini hanya ada tiga alat penunjang untuk memberikan informasi tsunami di Banten. Padahal berdasarkan perhitungan, idealnya terdapat tujuh alat yang terpasang di sepanjang garis pantai 509 kilometer.
“Karena baru ada tiga kami ingin ini bertambah lagi, dari Tangerang ke Lebak itu kan cukup panjang, kemudian ada peralatan agar informasi lebih cepat,” katanya.
Menurut Jaman, alat pendeteksi tsunami sangat penting, apalagi Banten termasuk daerah yang rawan terjadi bencana. Dengan adanya penambahan alat tersebut, diharapkan dapat memberikan informasi yang cepat, akurat, dan mudah dipahami masyarakat.
“Peran BMKG ini sangat penting memberikan informasi, ke depan dengan alat yang menunjang dapat memberikan informasi, jadi bisa diantisipasi dengan informasi yang cepat kepada masyarakat, dan bisa diserap oleh masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II, Hendro Nugroho, mengatakan bahwa dukungan yang diberikan oleh Komisi V DPR RI sangatlah berharga. Hal itu dapat mendorong BMKG memberikan pelayanan yang lebih baik.
“Kami sudah menyampaikan kendala, dan kami diminta agar lebih cepat, akurat dan mudah dipahami dalam memberikan informasi peringatan tsunami atau bencana lainnya,” katanya. (Red)