SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Untuk memastikan proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) berjalan dengan lancar, Walikota Serang Syafrudin memantau langsung PPDB di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kota Serang, Kamis (24/6/2021).
Dikatakan Walikota Serang, Syafrudin, bahwa pelaksanaan PPDB di SMPN 1 Kota Serang saat ini ada empat jalur, yakni jalur prestasi yang disiapkan 15 persen, kemudian Afirmasi atau masyarakat yang kurang mampu itu 15 persen, perpindahan dari luar kota 5 persen, zonasi 65 persen dan yang diterima yakni 288 siswa dari jumlah pendaftar 707 siswa.
“Sisa dari pendaftaran yang membludak ini akan dialihkan ke sekolah yang lain sesuai dengan zonasi. Kemudian di Kota Serang tidak ada informasi sistemnya ngadat atau sistemnya truble atau lelet, Alhamdulillah berjalan dengan lancar,” katanya, Kamis (24/6/2021).
Syafrudin juga mengimbau kepada kepala sekolah negeri yang ada di Kota Serang agar tidak menerima siswa baru melebihi batas kuota yang telah ditentukan. Jika melebihi dari kuota, menurutnya bisa mematikan sekolah swasta.
“Kalau umpamanya diterima di sekolah negeri semua masyarakat Kota Serang ini sekolah swasta ya almarhum. Makanya saya menegaskan kepada kepala sekolah supaya penuhi kuota itu, lebih dari kuota saya kira ini pelanggaran,” ujarnya.
Syafrudin menuturkan, selain membatasi kuota siswa di sekolah negeri, sebagai bentuk perhatian Pemkot Serang kepada sekolah swasta ia juga telah memberikan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
“Dari jumlah murid yang ada di sekolah swasta itu kita bantu dengan dana BOS. Jadi bukan tidak membantu, hanya memang kan kalau tidak ada muridnya ya tidak ada dana BOS nya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdinbud) Kota Serang, Wasis Dewanto mengatakan, pelaksanaan PPDB saat ini tidak menemukan sistem yang bermasalah, karena pihaknya sudah melaksanakan kerjasama dengan PT Teklom.
“Pada Bandwidthnya kita kerjasama dengan PT Telkom karena mereka sudah terpercaya menguasai itu, hanya kendala ada orang tua tidak menguasai teknologi. Makanya di semua sekolah membuka Helpdesk, bahkan pusatnya di Dindik,” katanya. (Red)