LEBAK, BANTENINTENS.CO.ID – Rohandi, warga kampung Acak Tonggoh, RT 03/02, Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, sudah 10 tahun lebih mengalami kelumpuhan usai jatuh dari pohon kelapa dan melakukan aktivitas sehari-hari dengan cara merangkak.
Lista Rosita, selaku teman sekolah Rohandi di SMAN 1 Panggarangan mengatakan, dirinya bersama teman-temannya mengaku sangat prihatin melihat keadaan Rohandi yang telah 10 tahun mengalami kelumpuhan.
“Saya bersama teman-teman satu angkatan dan para guru datang ke kediaman Rohandi, tiada lain sedikit memberikan bantuan berupa uang. Bantuan tersebut hasil dari donasi kami teman-teman Rohandi dan para guru SMAN 1 Panggarangan,” katanya, Selasa (7/9/2021).
Menurut pengakuan keluarga, lanjut Lista, Rohandi selama 10 tahun lebih mengalami kelumpuhan tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
“Selama 10 tahun mengalami kelumpuhan belum pernah ada bantuan dari pemerintah pusat, provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Lebak,” ujarnya.
Terpisah, Ade Sarhedi orangtua Rohandi mengatakan, Rohandi mengalami kelumpuhan setelah jatoluh dari pohon kelapa 10 tahun yang lalu. Awalnya Rohandi berobat di alternatif dukun patah tulang, tapi hingga saat ini masih belum ada perubahan dan setiap harinya selalu merangkak.
“Masalah bantuan dari pemerintah saya belum pernah mendapatkan, dari pemerintah pusat provinsi maupun pemerintah kabupaten. Ini juga Alhamdulillah saya sangat berterimakasih ada bantuan dari teman-teman sekolah Rohandi,” ucapnya.
Rencananya, bantuan dari teman-teman Rohandi terebut akan ia pergunakan untuk membawa Rohandi berobat ke rumah sakit Malingping.
“Mau di ronsen dulu, tapi saya masih terkendala masalah kendaraan untuk membawa Rohandi dari sini ke Malingpingnya. Saya tidak punya sodara yang punya mobil, kehidupan saya sehari-hari aja masih repot,” katanya. (Uwa Endin/Red)