SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Forum Komunikasi Mahasiswa Taktakan (FKMT) bersama puluhan masyarakat Kampung Pasir Gadung Wadas, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, melakukan aksi di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Serang, Kamis (14/10/2021).

Dalam aksinya, mereka menuntut pembangunan infrastruktur dan menagih janji kompensasi terhadap masyarakat yang terkena dampak kerjasama pembuangan sampah antara Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) dengan Pemkot Serang itu.

Dikatakan Ketua Koordinator Masyarakat Kampung Pasir Gadung Wadas, Ali Udin, warga menagih janji kepada Pemkot Serang terkait pembuangan sampah Pemkot Tangsel.

“Karena sejak Februari (Pemkot serang) berjanji akan melakukan pembangunan dan memberikan perhatian kepada masyarakat sekitar TPAS. Tapi sampai sekarang belum terpenuhi,” katanya.

Maka dari itu, masyarakat mencoba untuk mengingatkan dengan cara melakukan aksi di Puspemkot Serang, dengan harapan Walikota Serang dan para pejabat ingat atas janji-janjinya kepada masyarakat.

“Jadi kami ini hanya mengingatkan kembali, bukan menentang. Tolong tepati janji-janjinya kepada masyarakat di sekitar TPAS Cilowong,” ujarnya.

Sebab menurut dia, jarak Kampung Pasir Gadung Wadas dengan TPAS Cilowong cukup dekat, atau sekitar 100 meter. Namun, hingga saat ini ketika kerjasama sudah berjalan belum ada perhatian kepada masyarakat sekitar.

“Dalam hal ini kami menuntut agar proses kompensasi dampak negatif segera dicairkan. Karena sudah satu bulan pembuangan sampah telah dilakukan,” ucapnya.

Kemudian, Pemkot Serang telah menjanjikan pembangunan atau penataan TPAS Cilowong akan dilakukan sebelum kerja sama itu berjalan.

“Tapi kenyataannya tidak, malah dibuang dulu baru pembangunan. Dan itu sudah melanggar perjanjian awal kami dulu dengan Pemkot Serang,” tuturnya.

Masyarakat juga, kata dia, menuntut kesejahteraan yang pernah dijanjikan oleh Pemkot Serang. Seperti lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang belum memiliki pekerjaan.

“Jadi tolong prioritaskan lowongan kerja itu kepada masyarakat pasir gadung wadas,” ucapnya.

Mengenai pembuangan sampah, masyarakat juga meminta untuk dilakukan pada malam hari, bukan pada siang hari.

“Karena kalau siang hari itu macet, dan mengganggu kegiatan masyarakat. Termasuk bau dari sampah yang bisa mencapai lima kilo meter. Karena sampah Tangsel yang dibuang itu sampah lama,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini