SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Warga Sepang Baru, Kelurahan Sepang, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, secara swadaya membangun jalan untuk kepentingan masyarakat. Hal itu lantaran, para warga merasa jenuh apabila terus menerus meminta kepada pemerintah terkait pembangunan jalan.
Dikatakan Ketua RW 05 Sepang Baru Edi Kurniawan, masyarakat merasa jenuh ketika meminta bantuan kepada pemerintah, namun tak kunjung dilakukan. Maka dari itu, secara mandiri dan sukarela warga setempat menyisihkan sedikit pendapatannya untuk pembangunan jalan dan fasilitas umum lainnya.
“Artinya kembali lagi, tadinya kami meminta kepada pemerintah (Kota Serang), namun ada rasa jenuh. Akhirnya kami berpikir untuk lebih maju dengan swadaya,” katanya, Minggu (24/10/2021) malam.
Bahkan, kata dia, saat ini masyarakat setempat telah membangun jalan sepanjang satu kilometer dengan lebar lima meter. Padahal sebelumnya, lebar jalan hanya sekitar dua setengah meter dan sebagian besar dalam kondisi rusak.
“Alhamdulillah kami sudah bangun panjangnya sekitar satu kilometer, dan lebarnya itu lima meter, yang awalnya cuma lebar dua setengah meter,” ujarnya.
Masyarakat juga berniat untuk membangun jalan poros yang ada disekitar wilayahnya. Dengan panjang sekitar 300 meter, dan lebar jalan tiga meter.
“Sekarang ini kami juga mau membangun jalan poros, yang rencananya akan kami bangun setelah pembangunan kuburan berjalan supaya Sepang Baru ini lebih maju lagi,” ucapnya.
Masyarakat, dikatakan Edi, tidak mau hanya berpangku tangan dengan pemerintahan yang memiliki cukup banyak tugas.
“Karena saya sebagai masyarakat, tidak mau terpaku dengan pemerintah. Maka kami meminta anggaran kepada masyarakat sebesar Rp750 ribu pertahun per kepala keluarga (KK),” tuturnya.
Sementara saat ini ada sekitar 148 KK di Sepang Baru, dan seluruhnya telah bersepakat untuk melakukan pembangunan jalan dan fasilitas umum secara mandiri dan swadaya.
“Kami sudah mulai sejak tahun 2018, dan kami benar-benar membangun dari nol sampai sekarang ini sudah bagus dan bersih. Intinya kebersamaan kami ini sudah diakui,” ucap Edi.
Setelah melakukan pembangunan secara mandiri, akhirnya masyarakat mendapatkan bantuan dana dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, yakni walikota, dewan, camat dan lurah yang akan dipergunakan untuk pemagaran tempat pemakaman umum (TPU).
“Alhamdulillah tadi sudah dapat bantuan dari pak walikota, dewan, camat dan para lurah. Semuanya terkumpul sebesar Rp33 juta,” tandasnya. (Red)