TANGERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten dari Fraksi Partai Demokrat, M. Nawa Said Dimyati, kembali melakukan reses hari kedua masa persidangan ke II tahun 2021-2022, yang digelar di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (17/2/2022).
Reses sendiri masih dibagi menjadi tiga titik yaitu di Griya Arta Rajeg, Perum Kuta Bumi 6 Residen dan pada malam hari di Pondok Permata Tangerang dengan total peserta mencapai 330 orang. Dimana agenda reses dimulai dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Selain menyerap keluhan-keluhan warga, wakil rakyat yang akrab disapa Cak Nawa itu juga menyampaikan soal transparansi anggaran. Dimana hal itu sesuai dengan amanat dari Ketua DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa disapa AHY, yang menyampaikan anggaran reses bagian transparansi publik.
Nawa juga menjelaskan bahwa reses ini menjadi momentum kembali ke masyarakat, menyerap aspirasi warga untuk dijadikan pedoman dalam menyusun pokok pikiran dewan yang akan dimasukkan dalam proses penyusunam APBD 2023.
Dari masing-masing titik Reses, M. Nawa Said Dimyati menerima berbagai aspirasi seperti Infrastukur, wilayah rawan banjir, fasos fasum yang belum memadai, susahnya air bersih, masalah ekonomi serta layanan kesehatan seperti Posyandu.
Irma salah satu warga Perum Kuta Bumi 6 Residen, mengaku mengeluhkan infrastruktur jalan, khususnya jalan utama perumahannya yang masih rusak. Selain itu, dirinya juga berharap adanya bantuan permodalan bagi UMKM, yang mana di lokasi itu terdapat tiga grup jualan. Grup ini menurutnya dapat membantu perekonomian keluarga.
“Dari grup jualan ini kita bisa membantu perekonomian keluarga. Kami juga berharap Bapak Nawa Said juga bisa membantu kami dalam hal permodalan,” ujar Irma.
Senada, Novi masih warga Perum Kuta Bumi 6 Residen, selain mengeluhkan jalan yang rusak juga mengeluhkan fasilitas penunjang Posyandu terutama ketersediaan kasur dan lainnya. Apalagi di lokasi tersebut banyak bayi dan balita.
“Selain itu, kami juga mengeluhkan kondisi air yang kuning dan asin. Saya berhatap dari reses ini dapat menghasilkan solusi bagi warga,” katanya.
Mengenai keluhan itu, Nawa Said mengaku untuk persoalan ekonomi dirinya akan melihat apakah Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Koperasi dan UMKM bisa membantu permodalan bagi masyarakat.
“Sedangkan khusus untuk air bersih, dirinya juga akan menyampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk mengupayakan agar daerah tersebut dialiri oleh air PDAM,” tandasnya. (Adv)