SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Sejak tahun 2017, tiga ruang kelas, satu ruang unit kesehatan sekolah (UKS), dan ruang Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cigabus, Kelurahan Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, rusak parah dan belum diperbaiki.
Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Cigabus, Tukijah mengatakan, sejak 2018 pihak sekolah telah mengajukan permohonan bantuan pembangunan. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang.
“Sudah kami ajukan setiap tahun dari tahun 2018. Katanya 2021 mulai dilakukan (pembangunan), kemudian tidak ada anggaran karena covid-19. Jadi tahun 2022, tapi sampai sekarang tidak ada informasi apa-apa, belum ada tindak lanjut,” ujarnya, Jumat (18/3/2022).
Menurut Tukijah, awalnya lima lokal ruang tersebut hanya rusak ringan, namun karena dibiarkan dan tidak mendapatkan bantuan, kerusakan semakin parah. Seperti, atap yang ambrol dan beberapa genting runtuh, serta kabel yang ternganga.
“Sudah lama, sebelum saya menjadi kepala sekolah, tahun 2018 kelas-kelas ini sudah rusak. Memang kan awalnya rusak ringan, tapi karena dibiarkan jadi ambrol seperti sekarang ini,” katanya.
Dia menjelaskan, saat ini para siswa memanfaatkan ruang kelas yang ada dengan cara bergantian. Misalnya, murid kelas I sampai kelas III menggunakan ruangan mulai pukul 07.30 WIB sampai 10.00 WIB, Kemudian pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.
“Untuk kelas IV sampai kelas VI. Total siswa kan ada 483. Makanya ruangan ini sengaja tidak digunakan karena khawatir ambrol, nanti kena murid, kena guru, dan orang tua murid,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, selain ruang kelas, kamar mandi sekolah juga perlu mendapatkan perhatian. Sebab, dengan siswa mencapai 483, sekolah hanya memiliki dua unit kamar mandi dan kondisi yang kurang layak.
“Toilet juga tidak memadai dan tidak layak. Karena seharusnya minimal lima sampai sepuluh kamar mandi, kalau sekarang ini kan hanya dua,” ujar Tukijah.
Sementara itu, Operator Sekolah SDN Cigabus, Rizal mengatakan, setiap tahunnya pihak sekolah selalu mengajukan kepada Dindikbud Kota Serang. Namun, hingga saat ini belum mendapat respon.
“Malah SDN Drangong sama sekolah lainnya duluan yang dibangun. Padahal pengajuan sekolah Cigabus dulu yang masuk,” tuturnya.
Pihak sekolah juga sempat menanyakan, kapan SDN Cigabus dilakukan pembangunan atau rehabilitasi. Namun, pihak Dindikbud Kota Serang hanya meminta pengajuan saja.
“Iya diminta untuk diusulkan lagi, bikin pengajuan. Memang terakhir, katanya tahun ini, tapi sampai sekarang belum ada informasi apa-apa,” ucapnya. (Red)