BANTENINTENS.CO.ID – Umat muslim di dunia akan kembali bertemu dua kali dengan bulan suci Ramadan dalam setahun. Hal ini diungkap oleh Astronom asal Arab Saudi Khaleed Al Zaaq melalui akun pribadi miliknya yang diunggah pada Minggu (10/4/2022) kemarin.
“Kita akan berpuasa dua kali Ramadan dalam satu tahun pada 2030. Hal ini terjadi pada kalender Masehi, bukan dalam kalender Hijriah,” kata Al Zaqaq, Kamis (14/4/2022).
Menurut penuturan Kepala Observatorium Penelitian Geofisika dan Astronomi Al-Zaqqa tersebut, fenomena Ramadan dua kali dalam setahun merupakan fenomena ulangan yang terjadi setiap 33 tahun sekali.
Sebelumnya pernah terjadi pada tahun 1965 dan 1997 lalu. Kemudian, fenomena langka ini akan terjadi lagi di masa mendatang, tepatnya pada 2030 atau yang jatuh pada 1451 Hijriah.
“Pada kalender Hijriah (yakni) 1451 H, Ramadan akan dimulai sekitar tanggal 5 Januari 2030, dan pada tahun 1452 H jatuh sekitar tanggal 26 Desember 2030,” demikian penjelasan Al Zaqaq yang dilaporkan Al Arabiya English.
Untuk itulah, umat muslim di dunia pada 8 tahun mendatang akan berpuasa selama sekitar 36 hari. Berpuasa penuh selama satu bulan untuk Ramadan 1451 H, kemudian dilanjutkan dengan puasa 6 hari saat Ramadan 1452 H.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Mengutip Aljazeera, sistem penanggalan kalender Istam disandarkan pada siklus bulan. Hingga membutuhkan waktu 33 tahun untuk menyelesaikan satu siklusnya.
Sebaliknya, kalender Masehi ditandai dengan pergerakan bumi mengelilingi matahari. Perbedaan inilah yang kemudian memicu terjadinya 2 Ramadan dalam satu tahun.
“Tahun bulan (Hijriah) lebih pendek 11 hari dari kalender matahari (Matahari), hal ini berarti bahwa hilal Ramadan juga akan teramati dua kali pada tahun 2030,” tulis Aljazeera.
Sebagai contoh, satu tahun dalam kalender Hijriah hanya berlangsung selama 354 hari, bukan 365 hari seperti dalam kalender Masehi. Fakta astronomis ini pula yang menyebabkan permulaan Ramadan selalu lebih awal 10 -12 hari pada setiap tahunnya.
Seperti di Indonesia, 1 Ramadan 1443 H atau tahun ini jatuh pada 1 April 2022. Sementara Ramadan 2021 lalu, pemerintah menetapkan awal Ramadan jatuh pada 12 April 2021.
Ketetapan 1 Ramadan tersebut diambil berdasarkan penggabungan hasil dua metode penentuan awal bulan. Metode yang dimkasud adalah perhitungan hisab atau astronomis yang kemudian dikonfirmasi melalui rukyatul hilal atau pengamatan hilal. (Red)