SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dalam upaya peningkatan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat Banten, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten terus memberikan pembekalan kepada pegawai agar semakin handal dan profesional.
Seperti baru-baru ini dilakukan RSUD Banten bekerjasama Himpunan Perawat Critical Care Indonesia (HIPERCCI) dengan menggelar pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para perawat dalam memberikan asuhan layanan pasien intensif dasar di RSUD Banten.
Bertempat di ruang Serbaguna Gedung Garuda Lantai 2 RSUD Banten, kegiatan pelatihan pengetahuan dan keterampilan ini diikuti oleh puluhan perawat RSUD Banten dalam peningkatan asuhan layanan pasien yang handal dan profesional.
Dibawah koordinasi Subag Pendidikan dan Pelatihan, Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para perawat dalam memberikan asuhan layanan pasien intensif dasar di RSUD Banten.
Direktur RSUD Banten Dr. Dadang Hamzah Nugroho, M.Kes mengatakan, rangkaian pelatihan dilakukan melalui pembelajaran teori secara online dan pembelajaran praktikum yang diselenggarakan secara offline.
“Semuanya ini ditujukan sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para perawat dalam memberikan asuhan layanan pasien intensif dasar di RSUD Banten,” kata Danang, kepada wartawan.
Lebih jauh Danang menjelaskan, sebanyak 30 perawat antusias mengikuti kegiatan pelatihan pengetahuan dan keterampilan ini diikuti oleh puluhan perawat RSUD Banten dalam peningkatan asuhan layanan pasien.
Pada akhir kegiatan, sambung Danang, para peserta pelatihan mendapatkan Sertifikat Pelatihan dan Sertifikat Kompetensi dari hasil Uji Kompetensi sebagai bukti telah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan.
Menurutnya, dari hasil kegiatan pelatihan pengetahuan dan keterampilan dalam upaya peningkatan asuhan layanan pasien ini, terbukti banyak memberikan banyak manfaat dalam peningkatan pemahaman dan skill seputar layanan intensif dasar.
“Diantaranya, mengenai Standar Pelayanan, Dokumentasi Pelaporan ICU, pemahaman terkait cairan elektrolit, keseimbangan asam basa, hingga mengenai grey area, SOP, peraturan perundang-undangan dan Etik Legal pada intensif care unit,” katanya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat lebih memahami dan meningkatan skill atau kompetensi layanan intensif dasar.
Para peserta pelatihan HIPERCCI juga mendapat Sertifikat Kompetensi apabila mampu mengikuti dan berhasil lulus dalam uji kompetensi yang diselenggarakan pada akhir pelatihan.
Pada penutup, pihaknya menyampaikan selamat atas keberhasilan para perawat yang telah mengikuti pelatihan dengan baik dan untuk semua perawat yang sudah mendapatkan pelatihan critical care ini diharapkan menjadi perawat yang handal dan profesional dalam melaksanakan tugas baik secara medis maupun secara komunikasi kepada pasien. (ADV)