SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Ada yang unik pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia kali ini. Pasalnya, sepasang pengantin di Karangantu, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten melangsungkan pernikahan di tengah laut Teluk Banten, Rabu (17/8/2022).

Selain untuk meramaikan peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia. Pernikahan di tengah lauult itu sekaligus mengajak masyarakat untuk kembali mengenang sejarah nenek moyang masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai pelaut handal.

Pasangan Herman Bambang Hermanto dan Lilis sengaja melaksanakan pernikahan di atas perahu kayu di tengah laut Karangantu untuk meramaikan Festival Bahari.

“Tadi kami melangsungkan pernikahan merah putih, dan mengibarkan bendera merah putih, dan ini hanya ada di Karangantu,” kata Herman.

Dengan melangsungkan pernikahan di tengah laut, kata dia, hal itu untuk mengingatkan kembali jika nenek moyang Indonesia adalah seorang pelaut.

“Jadi kami ini mengenal betul, apa arti dari laut, dan Banten itu sejak dulu berada di atas,” ujarnya.

Mempelai wanita, Lilis mengatakan, alasan dirinya dan sang suami melaksanakan pernikahan di tengah laut untuk mengingat moment yang sakral yang hanya dilakukan sekali seumur hidup.

“Unik dan memang sakral, supaya moment ini terus teringat, bukan hanya kami, tapi seluruh masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Sultan ke-18 Banten, RTB Hendra Bambang Wisanggeni mengatakan, pernikahan di tengah laut tersebut dalam rangka meramaikan Festival Bahari Merah Putih HUT ke-77 RI.

“Kami ingin meramaikan festival bahari memperingati hari kemerdekaan, dan ini baru pertama kali dilakukan di Banten,” ucapnya.

Usai melangsungkan akad nikah, Bambang dan istrinya beserta tamu dan warga langsung mengibarkan bendera merah putih sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

“Tadi kami juga ada perahu iring-iringan, dan mengibarkan bendera merah putih,” ujarnya.

Hal itu juga dia lakukan sebagai bukti jika dirinya dan warga Karangantu mencintai tanah air, apalagi sebagian besar masyarakat merupakan seorang nelayan.

“Ini bukti kalau kami cinta tanah air dan ingin mengembalikan semangat Indonesia. Pernikahan di tengah laut ini mungkin menjadi hal yang pertama di Banten, dan mungkin di Indonesia,” katanya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini