SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Serang, melakukan akurasi data berdasarkan 5 poin penting yaitu kondisi demografi, perumahan, disabilitas, kepemilikan aset, dan informasi geospasial yang dilaksanakan secara door to door.
Dikatakan Walikota Serang, Syafrudin, bahwa pendataan ini hasilnya nanti akan menjadi acuan semua pihak. Sehingga pada prosesnya, pendataan tidak hanya dilakukan satu arah, namun lebih mendetail.
“Jadi ini lengkap, ini bukan pendataan satu arah saja, akan tetapi pendataan yang lengkap. Kemudian ini untuk acuan semua pihak, terutama Pemkot Serang dalam rangka menghadapi 2024, datanya sudah siap,” ujarnya, usai membuka Rapat koordinasi (Rakor) Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Tahun 2022, Rabu (21/9/2022).
Syafrudin menjelaskan, pendataan ini bukan hanya jumlah penduduk dan jumlah pemilih saja. Termasuk juga sosial ekonomi kemasyarakatan, kesehatan, aset, kondisi demografi yang ada di wilayah masing-masing terutama di Kota Serang.
“Semua ditekankan kaitannya dengan jumlah penduduk, kondisi sosial masyarakat miskin, aset, stunting, di sini ada 5 poin,” katanya.
Ia mengungkapkan, bahwa proses pendataan dilakukan selama satu bulan, mulai tanggal 15 Oktober hingga 14 November 2022. Ia mengakui tidak ada kekhawatiran dari hasil pendataan, bahkan pihaknya malah menunggu hasil dari pendataan yang dibuat secara rinci tersebut.
“Ini hanya pendataan, jadi kekhwatiran tidak sukses juga tidak ada, insyaallah karena semua unsur mendukung. Kaitannya dengan stunting dan sebagainya, justru kami ingin tahu yang sebenarnya berapa, dari pendataan ini mungkin akan lebih jelas,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Serang, Faizin, menyebut bahwa eksekusi dari kegiatan pendataan Regsosek ini dilakukan secara sensus. Jadi semua penduduk yang ada di Kota Serang akan terdata.
“Yang didata demografinya, masalah sosial ekonominya, termasuk disabilitas juga akan kita data,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, tujuan pendataan itu dilakukan dalam rangka untuk satu data Indonesia. Sehingga kedepan, berbagai macam program dari Kementerian, dari OPD, dari daerah itu akan mengambil datanya Satu Data Indonesia.
“Ini door to door tiap rumah, setiap rumah kan nanti ada datanya juga. Door to door di semua rumah yang ada di wilayah Kota Serang akan kami datangi,” tuturnya.
Pihaknya optimis dalam satu bulan, seluruh warga Kota Serang sudah terdata dengan menerjunkan 1.013 petugas yang sudah diberikan bimbingan teknis selama dua hari. Dengan pengalaman sensus, pihaknya akan meminimalisir hambatan yang ada dengan terus melakukan koordinasi dengan Pemkot Serang melalui Lurah serta melibatkan seluruh RT yang ada di Kota Serang.
“InsyaAllah dengan adanya koordinasi, nanti kan Pak Walikota kordinasi dan mungkin juga pak walikota melakukan imbauan kepada lurah, camat termasuk RT-RT kami libatkan di dalam pendataan. Insyaallah di lapangan tidak ada kendala,” jelasnya.
Ia mengaku optimis pendataan dalam satu bulan itu sesuai dengan target, setiap satu petugas menargetkan 10 KK setiap hari dengan total sebanyak 250 KK. Ditambah, petugas pendataan Regsosek ini diambil dari wilayah setempat, sehingga diharapkan dapat memudahkan kerja para petugas.
“Satu bulan selesai. Petugasnya memang dari wilayah setempat jadi mungkin lebih hapal,” tandasnya. (Red)