SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Kelurahan Cipete, Kecamatan Curug, Kota Serang bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, menggelar sosialisasi pencegahan dan penanganan Stunting, yang dilaksanakan di aula kantor Kelurahan Cipete, Jumat (23/12/2022).
Dikatakan Kepala Kelurahan Cipete, Boan, bahwa penyebab utama stunting adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat.
“Untuk pencegahan dari gizi buruk sendiri kita (Kelurahan Cipete-red) terus melakukan upaya bersama para kader dalam mensosialisasikan pencegahan. Salah satunya dengan menerapkan pola makan anak yang sehat, menjaga lingkungan serta betul-betul memperhatikan perkembangan pertumbuhan dari anak itu sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, Kelurahan Cipete juga terus menggalakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dimana dalam waktu dekat ini pembangunan jamban untuk keluarga tidak mampu segera berjalan yang merupakan salah satu upaya mendukung pencegahan stunting.
“Setelah Kelurahan Curug, pembangunan jamban untuk warga juga akan dilaksanakan di Kelurahan Cipete. Karena pengentasan Dolbon juga sangat berpengaruh terhadap kebersihan lingkungan,” katanya.
Sekretaris Kelurahan Cipete, Lelah Nurlelah, menyebut bahwa tujuan utama pada gelaran sosialisasi tersebut untuk melakukan evaluasi terhadap pos gizi balita yang sudah berjalan selama tiga bulan.
“Dalam proses penanganannya kita juga tidak bisa bergerak sendiri, perlu melibatkan ibu-ibu kader kesehatan, kader PKK, RT/RW, Bidan kelurahan, Babinsa dan Babinkamtibmas untuk turut serta mensosialisasikan penanganan gizi buruk itu sendiri. Kemudian juga dapat menekan angka stunting kususnya di Kelurahan Cipete,” jelasnya.
Dikatakan Lelah, angka stunting di Kelurahan Cipete sendiri sebanyak 37 orang. Kemudian setelah dilaksanakan adanya pos gizi sekarang sudah menurun menjadi 18 orang. Seiring dengan penurunan angka gizi buruk itu, pos gizi yang awalnya empat titik, kini difokuskan di satu titik saja.
“Kita juga menargetkan kedepan setiap RT ada posyandu, untuk lebih memudahkan dalam mengontrol penanganan gizi buruk. Terlepas dari tercapai dan tidaknya kami sudah berupaya semaksimal mungkin,” ucapnya.
Menurutnya, optimalisasi posyandu perlu digencarkan kembali setelah dua tahun terdampak Covid-19. Hal itu agar Posyandu tidak sepi seperti saat ini dan kembali berfungsi untuk kemaslahatan masyarakat.
“Di posyandu juga kita bisa melakukan deteksi dini terhadap pertumbuhan balita, jadi bisa dipantau setiap bulannya. Tetapi memang saran saya adalah, Slselain dari asupan gizi yang seimbang juga diharuskan menjaga pola hidup bersih dan sehat,” tandasnya.
Turut hadir dalam kegiatan, Kasi PMK Kecamatan Curug Sutihat, Babinsa Kelurahan Cipete Pratu Ahmad Wira, Bhabinkamtibmas Kelurahan Cipete Bripka Adi Nugraha, Staf kelurahan dan kader kesehatan se-Kelurahan Cipete. (Red)