SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Beberapa wilayah di Kota Serang masih kekurangan air bersih, salah satunya Kecamatan Kasemen. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menganggarkan Rp17,5 miliar pada tahun 2023 untuk pembuatan sarana air bersih atau instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Komunal.

Dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Serang, Iwan Sunardi, pihaknya akan memprioritaskan Kecamatan Kasemen untuk pembangunan sarana air bersih.

“Kota Serang masih kekurangan air bersih, dan tahun 2023 kami prioritaskan di Kasemen. Untuk anggaran Rp15 miliar dari DAK, dan tambahan APBD 2023 Rp2,5 miliar,” katanya, Selasa (27/12/2022).

Menurutnya, terdapat tujuh wilayah yang masih kekurangan air bersih yang rata-rata berada di Kecamatan Kasemen, diantaranya Padek, Warung Jaud. Sehingga wilayah tersebut menjadi prioritas untuk pembangunan sanitasi air bersih pada 2023 mendatang.

“Memang di beberapa wilayah itu masih minim air bersih. Seperti di padek, warung jaud dan wilayah di kasemen,” ujarnya.

Dia mengakui, jika selama ini kebutuhan air bersih di Kota Serang, terutama daerah pesisir masih minim. Bahkan masyarakat masih menggunakan air sungai dan irigasi untuk memenuhi kebutuhan harian.

“Mulai 2023 nanti akan kami maksimalkan pembangunan IPAL komunalnya,” ucapnya.

Sementara itu, Walikota Serang Syafrudin mengatakan, kebanyakan masyarakat Kecamatan Kasemen, khususnya Kelurahan Warung Jaud dan Sawah Luhur masih mengandalkan air sungai dan irigasi sawah sebagai sumber air untuk mencukupi kebutuhan harian.

“Selama ini masyarakat Padek dan Menggarong masih menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk air minum untuk konsumsi,” tuturnya.

Kebiasaan tersebut, menurut dia, menjadi salah satu sumber penyakit dan banyaknya anak-anak yang terkena stunting serta gizi buruk. Sebab, air yang mereka gunakan telah terkontaminasi dengan kotoran dan zat lainnya penyebab timbulnya penyakit pada manusia.

“Mudah-mudahan dengan adanya air bersih ini stunting dan gizi buruk bisa menurun. Karena banyak anak-anak yang mandi di kali kotor dan sawah, itu kan menjadi penyebabnya,” ujarnya.

Kecamatan Kasemen menjadi prioritas dan fokus utama dalam pembangunan IPAL Komunal dan air minum, karena masuk dalam wilayah pesisir yang tidak memiliki sumber air bagus. Dia juga mengaku terdapat beberapa kendala, salah satunya PDAM milik Pemerintah Kabupaten Serang yang sampai saat ini masih beroperasi di Kota Serang dan belum diserahkan.

“Kasemen masih terbatas, karena airnya payau dan asin. Kami juga mengakui kalau sasaran air bersih di Kota Serang baru empat persen, sedangkan targetnya itu 30 persen, makanya akan dimaksimalkan pada 2023 nanti,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini