SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Walikota Serang, Syafrudin, meluncurkan buku biografi yang mengisahkan alur kehidupannya yang berasal dari anak kampung hingga menjadi seorang Walikota Serang.

Peluncuran buku biografi berjudul “Rekam Jejak Dalam Membangun Jati Diri dari Guru hingga Walikota” setebal 168 halaman yang terbagi 4 bab itu dilakukan di Aula Ponondok Pesantren Al Mubarok, Kota Serang, Minggu (8/1/2023).

Walikota Serang, Syafrudin mengatakan, peluncuran buku biografinya ini sekaligus bertepatan dengan hari miladnya yang kini sudah menginjak setengah abad lebih.

“Pertama dalam rangka ulang tahun saya, bentuk syukur saya di usia 60 tahun,” kata Syafrudin.

Syafrudin menjelaskan, tujuan dari dibuatnya biografi dirinya untuk memotivasi masyarakat agar lebih bekerja keras dalam mencapai setiap tujuan.

“Saya memberikan buku ini untuk dibaca dan untuk bisa memotivasi semua. Jadi biografi ini bukan untuk kesombongan atau untuk takabur, atas posisi saya pada hari ini, melainkan untuk mengingatkan siapa diri kita dan dari mana asalnya H. Syafrudin itu, serta bagaimana saya bisa mencapai posisi hari ini, sehingga bisa terus kita mawas diri,” ujarnya.

Syafrudin menceritakan bahwa dirinya lahir dari sebuah kampung kecil di ujung barat Provinsi Banten, dan ujung barat pulau Jawa.

“Saya lahir di Kampung Beji. Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara. Yang dilahirkan oleh orangtua yang bernama H. Syafei, kemudian ibu saya Hj. Sam’ah. Saya anak kelima dari tujuh saudara,” tuturnya.

Syafrudin pun mengungkapkan, ia dilahirkan dari keluarga berlatar belakang sosial yang sederhana.

“Orangtua saya itu pedagang kelontongan. Bukan pejabat, bukan orang hebat, bukan juga orang kaya. Pedagang kelontongannya gak besar, tapi kecil di Pasar Bojonegara dari Pulo Kali,” ungkap Syafrudin.

Meski hanya berprofesi sebagai pedagang klontongan, kedua orang tua Syafrudin menginginkan anak-anaknya menjadi orang hebat yang bermanfaat dan bisa membanggakan keluarga.

“Jadi dengan keadaan yang penghasilan pas-pasan pada waktu itu membiayai empat anak yang masuk SLTA pada waktu itu, sehari-hari hanya cukup makan yang sangat sederhana. Tapi Allah mengatur mungkin lebih baik,” jelas dia.

Ia mengungkapkan, inti dalam buku biografi itu banyak menceritakan kisah hidupnya yang dari bukan siapa-siapa dan tidak berada, namun kini bisa menduduki jabatan tertinggi di Kota Serang.

“Intinya apa yang saya sampaikan, saya ini dari keluarga yang tidak mampu, dari keluarga yang tidak punya. Kemudian sampai seperti ini untuk memotivasi kepada yang lain bahwa orang tidak mampu itu, tidak berarti tidak mampu segalanya. Artinya bisa jadi pejabat, bisa jadi camat, lurah atau Waikota Serang,” katanya.

Sementara itu, Penulis Buku Biografi Syafrudin yang juga akademisi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Hidayatullah menjelaskan, isi dari buku tersbut sebetulnya sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi Syafrudin selama ini sebagai Walikota Serang.

“Jadi intinya, buku ini untuk edukasi dan memotivasi masyarakat. Karena dalam karir dan keberhasilan seseorang perlu kerja keras. Perjalanan seseorang juga perlu adanya legacy untuk diwariskan kepada banyak orang,” ucapnya.

Selain dalam rangka untuk memotivasi masyarakat, peluncuran buku biografi Syafrudin tersebut juga sebagai kado hadiah ulang tahun untuk Syafrudin yang kiji berusia 60 pada tahun ini.

“Intinya saya hanya memberikan kado ulang tahun dan ucapan terimakasih ke Pak Walikota yang sudah mau memimpin Kota Serang dan mudah-mudahan kedepannya lebih baik lagi dan itu saya tulis buku itu,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini