SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Sanggar Bina Tari Raksa Budaya merayakan ulang tahun ke-37. Di usia tersebut sanggar tari besutan Maya Rani Wulan telah banyak melahirkan penari dan pelestari seni tradisi dalam dunia tari di Banten.

Perayaan milad ke-37 dimulai di halaman Gedung Perpustakaan Kota Serang di Jalan Tubagus Suwandi Lingkar Selatan, Lingkungan Batok Bali, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang pada Minggu (29/1/2023) pagi.

Kegaiatan dibuka dengan acara seremoni dan dilanjutkan dengan tari Yapong oleh 37 penari. Penampilan yang mengundang sambutan meriah para undangan dilanjutkan dengan tari Wonderland Indonesia selama kurang lebih 3 menit 7 detik dibawakan oleh 84 penari.

Penampilan pamungkas yakni tari kolosal yang melibatkan 370 penari terdiri dari alumni sanggar, orangtua siswa tari, komunitas, masyarakat sekitar dan keluarga besar Sanggar Bina Tari Raksa Budaya menari Lenggang Puspita.

“Kami ingin mengajak semua yang hadir bersama berbaur dan menyatu menari bersama dalam suasana hangat kekeluargaan. Bahwa menari itu menyenangkan, menari itu positif dan membuat kita selalu bahagia,” kata Pendiri Sanggar Bina Tari Raksa Budaya, Maya Rani Wulan, Senin (30/1/2023).

Kegiatan dilanjutkan dengan long march dari halaman Gedung Perpustakaan Kota Serang menuju lokasi perayaan kedua yakni di Sanggar Bina Tari Raksa Budaya Jalan Kenanga No. 22A Bumi Mukti Indah RT 04, RW 09, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Sepanjang jalan, kostum para peserta menyita perhatian para warga. Suasana kekeluargaan terlihat di lokasi acara kedua. Para penari cilik mementaskan beberapa tari dilanjutkan dengan doa dan pemotongan tumpeng.

Dalam suasana kekeluargaan itu, Maya merasa terharu dan mengucapkan rasa terima kasih  kepada seluruh pihak yang terlibat dalam milad ke-37 Sanggar Bina Tari Raksa Budaya.

“Mulai dari panitia, pengurus dan para pembina serta orangtua murid sanggar yang telah berkontribusi menyukseskan acara,” kata Maya.

Maya berharap, eksistensi Raksa Budaya dapat melahirkan regenerasi pelestari seni tradisi di Banten. Selain itu, ia juga berharap kehadiran sanggar Raksa Budaya menjadi oase bagi penggiat seni budaya, khususnya tari dapat mewarnai Banten dengan keberagaman kesenian.

“Di tengah globalisasi melalui teknologi informasi, Sanggar Bina Tari Raksa Budaya semoga menjadi alternatif pewarisan nilai kepada generasi milenial,” kata Maya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini