SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Sebanyak 1.030 anak usia 0-5 tahun di Kota Serang terkena stunting berdasarkan data di tahun 2023. Dari 1.030 tersebut, daerah terbanyak balita yang terkena stunting berada di Kecamatan Serang sebanyak 523 balita.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Ahmad Hasanudin mengatakan, angka stunting tersebut diklaim menurun dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
“Penurunan stunting tadinya di tahun 2019 sebesar 38,6 persen, kemudian di tahun 2021 turun menjadi 23,4 persen. Berarti turunnya kan signifikan. Namun di tahun 2022 sebesar 23,8 naik sebesar 0,4 persen saja,” ujarnya, Senin (3/7/2023).
Ia mengungkapkan, di tahun 2023 ada sebanyak 1.030 anak di usia 0-5 tahun terkena stunting. Dari jumlah tersebut, anak di bawah usia 2 tahun yang terkena stunting sebesar 414 anak.
“Artinya, sebanyak 616 anak di usia 2-5 tahun di Kota Serang masih terdampak stunting,” katanya.
Padahal, periode emas anak untuk membutuhkan asupan gizi agar dapat terhindar dari stunting dihitung sejak dalam kandungan, hingga usia dua tahun, atau biasa disebut seribu hari pertama kehidupan (HPK).
“Jumlah angka stunting sebanyak 1.030 balita 0-5 tahun. Di angka dua tahun sebanyak 414 anak. Yang jelas begini seribu hari pertama kehidupan itu dari janin sampai seribu itu dihitung jadi dua tahun. Itu lah periode emas yang sangat dibutuhkan asupan gizinya,” katanya.
Ia menjelaskan, seribu hari pertama kehidupan bagi anak sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak, sehingga anak dapat mengambil keputusan dan tindakan dengan baik.
“Itu penting karena periode emas pertumbuhan kognitif atau pertumbuhan otak dibutuhkan. Akhirnya balita lebih gampang mengambil keputusan atau tindakan, misalnya ambil mainan atau yang lainnya,” tuturnya. (Red)