Direktur Perumdam Tirta Madani Kota Serang, Arif Setiawan.

SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Sekitar 1.200 rumah warga di Kota Serang masih mendapat suplai air atau pipanisasi dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Albantani Kabupaten Serang.

Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Madani, Arif Setiawan mengatakan, lantaran masih menggunakan air bersih dari PDAM Tirta Albantani milik Pemkab Serang, pihaknya belum bisa memaksimalkan pemasangan jalur pipanisasi karena terkendala aset tersebut.

“Sekitar 1.200 pelanggan di Kota Serang yang masih terlayani di (PDAM) Kabupaten Serang. Khususnya di wilayah kasemen,” katanya, Kamis (13/7/2023).

Menurutnya, sesuai dengan aturan perundang-undangan, Perumdam harus memiliki bisnis plan atau perencanaan untuk lima tahun ke depan dengan target sekitar 80 persen penduduk memanfaatkan suplai air dari perusahaan daerah.

Perumdam Tirta Madani Kota Serang juga akan didukung oleh Pemerintah Kota Serang berupa sokongan dana melalui penyertaan modal sebesar Rp30 miliar dengan bertahap.

“Selain dari pembiayaan penyertaan modal selama lima tahun ke depan sekitar Rp30 miliar untuk perumdam. Tapi pembagian uang tersebut diberikan secara bertahap. Seperti 2024 nanti akan diberikan Rp5 miliar dulu sebagai tahap awal, dan selanjutnya Rp7 miliar,” ucapnya.

Nantinya, dikatakan dia, penyertaan modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan sambungan pipanisasi di sejumlah wilayah di Kota Serang. Dengan hitungan kasar, setiap tahun nilai investasi Rp3.000.000 per rumah.

“Jadi kalau misalnya tahun depan dapat Rp5 miliar, artinya pengembangan sekitar 1.300 sambungan,” ujarnya.

Sementara itu, Ari menjelaskan, terkait keluhan masyarakat dan pemindahan atau pengalihan aset PDAM dari Pemkab Serang ke Kota Serang, pihaknya telah menyurati PDAM Tirta Albantani.

“Kami sudah menyurati, tapi kan semuanya butuh proses dan ada penilaian appraisal. Apakah bisa di take off ke kami dengan nilai pergantian sesuai aset tersebut atau dihibahkan, atau mungkin akan dilakukan SPAM regional dengan kerja sama, itu belum ada kesepakatan,” katanya.

Untuk pendapatan, setiap bulan pada Perumdam Tirta Madani, dia mengaku, mencapai rata-rata sekitar Rp200 juta per bulan dan sekitar Rp3 miliar dalam satu tahun, dengan jumlah pelanggan sebanyak 4.000 rumah.

“Penerima aktif itu sekitar Rp3 miliar setahun, dengan jumlah pelanggan aktif 4.000. Memang masih ada yang hutang, sekitar Rp1 miliar sejak perumdam berdiri,” katanya.

Dia mengaku, masih banyak wilayah yang belum terpasang pipanisasi, termasuk di Kecamatan Kasemen yang belum menyeluruh secara merata.

“Masih banyak. Makanya jaringan pipanisasi kami itu baru tercapai tiga persen, karena banyak yang belum terbangun. Baru dua kecamatan yang sudah, yang lainnya belum,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini