SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Pemerintah terus berupaya untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia, salah satunya di Kota Serang. Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang mengungkap, setidaknya masih ada 8.799 keluarga di Kota Serang yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Kepala Dinsos Kota Serang, Toyalis mengatakan, pihaknya akan melakukan validasi data yang diberikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan akan berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem tersebut.
“Sekarang kita ada kegiatan validasi, ketika mereka datang ke kelurahan dan Dinsos, kita akan melakukan verifikasi. Karena banyak sekarang di Kota Serang, masyarakat yang membutuhkan bantuan,” ujarnya usai menghadiri kegiatan Bimtek kepada Petugas verifikasi dan validasi data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, Kamis (24/8/2023).
Toyalis menjelaskan, verifikasi data tersebut akan dilakukan secepatnya untuk memastikan apakah 8.799 keluarga tersebut seluruhnya masuk dalam kategori miskin ekstrem.
“Terutama ketika Universal Health Coverage (UHC) di launching, bahwa seluruh masyarakat dijamin pembiayaan kesehatannya. Dari situ, masyarakat berbondong-bondong, yang tidak punya pekerjaan pada datang. Nah itu akan dilakukan verifikasi dan validasi, apakah mereka masuk ekstream atau tidak,” katanya.
Sementara itu, Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin mengatakan, percepatan dalam penyelesaian program kemiskinan ekstrem tersebut harus memiliki data terukur dan real.
“Sebetulnya ada beberapa kegiatan seperti di Dinsos. Kita di hari ini untuk data miskin harus rill dulu. Dari pemerintah pusat juga programnya banyak, seperti BLT, RTLH, Kube dan lain-lain. Itu semua bertijuan untuk meminimalisir kemiskinan ekstrem di Kota Serang,” katanya.
Subadri mengaku, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinsos sudah menyalurkan beberapa program bantuan kepada masyarakat untuk membuka kelompok usaha.
“Ada juga kelompok bersama terkait jasa tenda, bengkel dan segala macam itu sudah kita siapkan dan dianggarkan. Sekali pun memang penganggarannya di Kota Serang belum maksimal, karena melihat dari kemampuan anggarannya,” ucapnya. (Red)