SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Serang, mengaku cukup kesulitan untuk menyerap beras produksi lokal karena harga pokok pembelian (HPP) yang ditentukan oleh Pemerintah Indonesia terlalu tinggi.

Kepala Perum Bulog Sub Divre Serang, Faris Sudirman mengatakan, untuk ketersediaan beras pada Bulog Serang saat ini rata-rata diisi dengan beras impor dari Thailand. Sedangkan beras produksi lokal berada di Daerah Ibu Kota (DKI) Jakarta, sesuai dengan sistem lokal komersial yang telah ditetapkan.

“Beras ini impor dari Thailand. Karena, sampai saat ini Bulog masih kesulitan untuk penyerapan ketersediaan stok, sehingga harganya agak tinggi. Untuk beras lokal kami ada di DKI (Jakarta), sistem lokal komersial adanya di sana. Jadi, bila sewaktu-waktu kami butuhkan langsung dialihkan ke sini,” katanya, Selasa (12/12/2023).

Pada dasarnya, dikatakan dia, Perum Bulog siap menerima dan menyerap beras produksi lokal, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh pusat. Namun, terhalang dengan harga pokok pembelian atau HPP yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia. Sehingga, pihaknya cukup kesulitan untuk menyerap produksi lokal karena tidak bisa menyesuaikan harga di pasaran.

“Jadi patokan harga pembelian kami itu cuma segitu. Bulog sebenarnya siap menyerap produksi lokal, karena penugasan kami untuk menyerap lokal. Tetapi kami terhalang dengan HPP yang ditentukan pemerintah, yang dibebankan dengan harga Rp9.950 per kilogram, sedangkan harga di lapangan sudah di atas itu,” ujarnya.

Meski demikian, dia mengaku, pihaknya tetap melakukan pengadaan untuk menjaga ketersediaan beras di daerah, sekaligus stabilisasi harga menjelang natal 2023 dan tahun baru 2024. Termasuk berkoordinasi dengan Bulog DKI Jakarta apabila sewaktu-waktu membutuhkan stok beras produk lokal untuk memenuhi pasokan di pasaran.

“Itu bukan menjadi halangan. Kami tetap melakukan pengadaan dan penyerapan di beras komersial sesuai harga di pasaran, walau pun dilakukan dengan DKI, karena memiliki kapasitas lebih besar dari kami. Kemudian nanti baru didistribusikan kepada kami, baik DKI mau pun Banten,” tuturnya.

Mengenai penyerapan beras Bulog di pasaran di wilayah Provinsi Banten, kata Faris, sejauh ini masih berjalan dan melakukan pendistribusian sesuai kebutuhan atau permintaan di pasar-pasar. Seperti Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon yang sampai saat ini masih dipenuhi dengan beras Bulog baik jenis medium mau pun premium.

“Penyerapan beras Bulog, kami masih melakukan pendistribusian ke pasar-pasar. Memang harganya masih naik, karena bahan dasar produksinya sudah naik, sehingga kami mencoba berupaya menurunkan harga itu dengan cara mengadakan pasar murah atau operasi pasar,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini