SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Komplek Untirta Permai, Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, selalu menjadi langganan banjir manakala hujan turun di Kota Serang dengan intensitas yang cukup tinggi.
Bahkan diketahui, banjir di Komplek Untirta Permai tersebut sudah terjadi sejak tahun 1998 dan hingga kini persoalan banjir di wilayah itu belum juga terselesaikan.
Penjabat (Pj) Walikota Serang, Yedi Rahmat mengatakan, banjir yang terjadi di Komplek Untirta Permai sudah terjadi sejak tahun 1998 dan diduga banjir tersebut dikarenakan penyempitan sempadan sungai.
“Kami meninjau langsung bahwa kondisi sebenarnya sudah lama, banjir dari tahun 98, kedepan untuk jangka pendek nanti harus dibongkar,” katanya, ditemui usai meninjau banjir di Komplek Untirta Permai, Rabu 28/2/2024).
Yedi menjelaskan, pihaknya akan segera menyiapkan tim untuk segera menindak lanjuti dan akan melakukan pembongkaran di sejumlah titik yang mengalami penyempitan sempadan sungai dari hulu hingga hilir.
“Jadi itu harus dibongkar, karena kalau selamanya dibiarkan, maka itu akan terus-menerus berlanjut banjir. Dan kami akan coba melakukan pembenahan, namun akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menjadi peyebab terjadinya banjir di Kota Serang. Pertama menurutnya persoalan sampah, kedua adanya sedimentasi atau pendangkalan saluran air dan ketiga yakni banyaknya bangunan liar.
“Saya imbau kepada masyarakat Kota Serang agar sama-sama menjaga lingkungannya. Terutama tidak membuang sampah sembarangan, tidak mendirikan bangun liar di sempadan sungai. Karena kalau bukan kita yang merawat dan menjaga ya siapa lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua RT 01 Komplek Untirta Indah Permai Yono mengatakan, jika banjir yang terjadi di Komplek Untirta Permai sudah cukup lama semenjak dari tahun 1998. Bahkan, dirinya mengaku sudah mengusulkan terkait kondisi yang terjadi kepada pihak Kelurahan, Kecamatan dan Pemkot Serang.
“Memang kita sudah usulkan beberapa kali, tapi sampai saat ini belum ada tindakan. Entah tidak ada anggarannya, atau seperti apa, yang jelas kita sudah sering melaporkan dan mengusulkan,” tandasnya. (Red)