CILEGON, BANTENINTENS.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan pola hidup sehat dan bersama-sama memberantas sarang nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Imbauan tersebut selain disampaikan melalui berbagai kegiatan sosialisasi kesehatan juga dalam bentuk surat edaran yang dilayangkan kepada kecamatan dan kelurahan serta Fasilitas Kesehatan (Faskes) disetiap kecamatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

“Menjelang musim hujan (November-red) akan banyak genangan air yang berpotensi meningkatkan kasus DBD. Atas dasar itu, kami telah dua kali melayangkan surat edaran tentang imbauan untuk mewaspadai, menangani dan pencegahan DBD, yakni pada November 2023 dan Januari 2024. Surat edaran itu kami layangkan kepada seluruh camat, lurah dan Faskes,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon, Febri Naldo, Rabu (24/4/2024).

Menurut Febri, penanganan penyakit DBD membutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Sebab, DBD ditimbulkan akibat gigitan nyamuk yang biasa berkembangbiak pada genangan air yang bersih. 

“Kami mengajak masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat dan menerapkan 3M Plus, yakni menguras dan menutup tempat penampungan air serta mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti,” tuturnya.

Selain itu, Febri mengaku, pihaknya juga terus meningkatkan kegiatan sosialisasi tentang DBD kepada masyarakat. Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk menekan angka penderita DBD di Kota Cilegon. 

“Kami juga melakukan sosialisasi tentang penyakit DBD, penanganannya dan peberantasan sarang nyamuknya. Jadi, masyarakat tidak hanya tahu tentang pemberian obat abate dan fogging (Pengasapan-red) yang hanya membunuh nyamuk dewasa, tapi juga langkah-langkah pencegahannya. Puskesmas bekerjasama dengan kecamatan, kelurahan, Babinkamtibmas, Babinsa, tokoh masyarakat dan masyarakatnya bersama-sama meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk,” akunya.

Dalam hal ini, Febri menjelaskan bahwa pihaknya akan berusaha secara maksimal untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 

“Setiap ada kasus yang dilaporkan, akan langsung kami respon dan melakukan PE (Penyelidikan Epidemologi) untuk melihat jentik nyamuknya. Fogging akan dilakukan setelah tahapan-tahapannya dilewati dan masyarakatnya bersedia,” jelasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini