SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – 16 warga di empat Kelurahan di Kecamatan Kasemen, Kota Serang mengidap penyakit kusta yang disebabkan bakteri Mycobacterium leprae (M.leprae), berdasarkan data terbaru Juni 2024. Kasus tersebut tersebar di antaranya di Kelurahan Kilasah tiga orang, Kelurahan Mesjid Priyayi tiga orang, Kelurahan Terumbu enam orang, dan Kelurahan Warung Jaud dua orang.
Kepala Puskesmas Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Murni Diasfara mengatakan, kasus penyebaran kusta di wilayah Kasemen mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
“Tahun kemarin ada sebelas pasien baru, dan tahun ini ditemukan ada lima pasien baru, totalnya ada 16 orang yang terkena kusta. Tetapi, ada pasien yang dinyatakan sembuh setelah tuntas pengobatan selama setahun, jadi tinggal 14 orang,” katanya, Rabu (12/6/2024).
Saat ini, kata dia, belasan pasien penderita kusta di wilayah Kecamatan Kasemen masih dalam pemantauan dan pengobatan secara rutin yang dilakukan oleh puskesmas.
“Ada yang sedang diobati, sudah kami handle semua. Pengobatannya lama, selama satu tahun, jadi sedang dalam proses (Penyembuhan), dan tidak boleh putus,” ujarnya.
Termasuk satu keluarga yang terindikasi mengidap penyakit kusta di Kelurahan Kilasah, seluruhnya telah menjalani pemeriksaan serta pengobatan yang dipantau langsung oleh Puskesmas.
“Diperiksa lagi, sudah sembuh, dan tidak ada lagi bakterinya. Keluarganya sudah negatif, kemudian penderitanya juga negatif, jadi aman,” tuturnya.
Sebelumnya, dia menjelaskan, pihaknya mendapati pasien yang sudah terjangkit kusta sejak tahun 2015, dan langsung dilakukan penanganan serta pemberian obat selama satu tahun tanpa terputus.
“Ada pasien kusta, tapi sudah lama sekitar tahun 2015, dan waktu berobat sudah terlambat, bahkan ada komplikasi. Tapi sudah sembuh, hanya bagian tangan tidak bisa kembali seperti semula,” ucapnya.
Sejauh ini, dia mengaku, baik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang maupun Puskesmas telah melakukan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat terkait penyebab dan penyebaran penyakit kusta.
“Kami lakukan secara berkala, hanya saja perlu support dari warga terkait kebersihan lingkungan, untuk meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat,” tandasnya. (Red)