SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang, bakal melakukan betonisasi sepanjang tiga kilometer di Jalan Kelapa Dua Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang, Kota Serang. 

Kepala DPUPR Kota Serang, Iwan Sunardi mengatakan, rencana pembangunan betonisasi Jalan Kelapa Dua sudah masuk dalam proses lelang dan diawasi oleh Inspektorat Kota Serang. 

“Anggaran kurang lebih sekitar Rp5 miliar, dan jaraknya kurang lebih hampir tiga kilometer. Itu juga sudah dilakukan pemeriksaan rutin dari Inspektorat untuk persiapan pembangunan betonisasi di sana,” katanya, Jumat (2/8/2024).

Dia menjelaskan, alasan dilakukannya betonisasi di Jalan Kelapa Dua karena adanya beberapa hal atau persoalan di wilayah tersebut. Sehingga, mengharuskan jalan itu dilakukan dengan cara dibeton, sesuai perencanaan sebelumnya yang juga dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Memang kondisi debit air di sana tidak stabil, karena sumbangan dari daerah Lontar yang mengalir ke sana. Makanya, jalan di Kelapa Dua kami lakukan betonisasi,” ujarnya.

Kemudian, banyak saluran air di akses jalan tersebut yang tertutup, sehingga tidak bisa mengalirkan air secara optimal. Hingga akhirnya sering terjadi kerusakan jalan apabila hanya dilakukan dengan metode hotmik atau pengaspalan biasa. 

“Makanya kami berupaya mengoptimalkan jalan itu dengan betonisasi. Apalagi di sana merupakan jalur alternatif menuju Banten Lama yang padat dengan pengendara,” tuturnya.

Ke depan, kata dia, baik Pemerintah Kota (Pemkot) Serang maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berkeinginan untuk membuat simpang sebidang sebagai upaya memecah kepadatan lalu lintas. 

“Kalau saya berharap, dengan Pemprov Banten menginginkan adanya simpang sebidang di sana. Supaya keluar masuk atau akses jalan itu tidak menimbulkan kemacetan,” ucapnya.

Apalagi, saat ini sejumlah perumahan baik klaster maupun subsidi sudah mulai menjamur, sehingga membutuhkan akses jalan yang lebih besar. Sedangkan, jalan yang ada sekarang terjadi penyempitan selain karena di sana banyak mobilitas kendaraan, juga pedagang. 

“Akhirnya ada penyempitan jalan. Sehingga ketika kendaraan keluar atau masuk terhambat dengan adanya utilitas,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini