SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Revitalisasi tahap ketiga Masjid Agung Ats-Tsauroh, Kota Serang dinilai masih memiliki cukup banyak kekurangan dan membutuhkan sejumlah pembenahan secara tuntas. Termasuk pada halaman masjid yang dianggap terlalu menjorok ke tepi jalan tanpa adanya sekat dan pagar, sehingga riskan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Ketua Yayasan Ats-Tsauroh Kota Serang, Sanwani mengatakan, untuk pertama kalinya ada kejadian kehilangan laptop di kawasan Masjid Agung Ats-Tsauroh. Maka, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang diminta untuk memikirkan hal tersebut dengan melakukan pemagaran serta mengantisipasi kejadian serupa terulang.
“Dalam pembangunan tahap ketiga ini kelihatannya tidak selesai. Maka, saya memutuskan dan mengusulkan untuk memperbaiki kembali apa yang masih menjadi kekurangan,” katanya, Selasa (1/10/2024).
Secara garis besar, pihak Ats-Tsauroh mengapresiasi atas revitalisasi dan pembangunan yang dilakukan oleh Pemkot Serang. Namun, ada beberapa hal yang tidak terpikirkan dengan matang mengenai kebermanfaatan pembangunan dan ornamen serta fasilitas umum lainnya.
“Karena pembangunan tahap ketiga ini terlihat jelas belum selesai. (Halaman Masjid) kelihatan jelas ke jalan. Kami dan DKM juga berpikir bagaimana mengantisipasi supaya bebas, tapi terbatas. Maka perlu ada sekat dan pagar,” ujarnya.
Dengan kondisi saat ini, kata dia, Masjid Ats-Tsauroh menjadi kawasan yang bebas tanpa adanya batas, sehingga siapapun bisa masuk dan berkunjung ke area masjid. Namun, perlu dipikirkan juga dari sisi keamanan serta tetap ada batasan, karena masjid merupakan tempat ibadah yang kesuciannya harus tetap terjaga.
“Khawatir kalau masjid sampai ke jalan dan terlihat jelas, nanti siapapun bisa masuk. Ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab masuk dan datang. Jadi, saya kira itu perlu ada perbaikan. Memang tahap ketiga ini berjalan dengan baik, dan selesai pada waktunya,” tuturnya.
Kemudian, pihaknya juga mempertanyakan terkait pembangunan tahap ketiga tersebut, karena tidak ada perbaikan pada menara Masjid Agung Ats-Tsauroh yang selama ini menjadi ikon di Kota Serang, bahkan Provinsi Banten.
“Menara ini ikon, kalau masjid tanpa menara, apa kata dunia ? Nanti ke depannya, kami minta menara ini dipikirkan. Karena tidak berfungsi dan kondisinya agak miring,” tandasnya. (Red)