SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Rencana relokasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang kepada para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di luar kawasan Stadion Maulana Yusuf (MY) Ciceri, Kota Serang, menimbulkan pro dan kontra di kalangan para pedagang.
Suharyadi, salah seorang pedagang es yang berjualan di awning sempadan perlintasan kereta api milik PT KAI mengaku keberatan jika direlokasi ke dalam area Stadion MY.
“Yang di auning kalau bisa jangan, karena itu kan nggak mengganggu juga. Itu di luar area stadion,” ujarnya, Jumat (2/10/2024).
Menurut dia, para pedagang yang berada di sempadan perlintasan rel kereta api tidak menimbulkan kemacetan kendaraan.
“Kalau misalnya di deretan PT KAI kalau bisa jangan direlokasi. Kalau mau dirapihin aja. Justru yang bikin kemacetan bukan dari pedagang tapi parkiran,” ucap dia.
Suharyadi menuding kemacetan disebabkan karena para pedagang yang berjualan berjejer di sepanjang jalan depan pagar Stadion MY.
“Kalau misalnya pedagang yang di tembok itu nggak ada lancar. Soalnya yang bikin macet area tembok bukan di auning. Justru parkir motornya di auning, belanjanya ke pedagang pinggir tembok. Jadi itu yang bikin macet,” jelasnya.
Soal pindah ke dalam Stadion MY, ia harus berembuk terlebih dahulu dengan para pedagang yang berjualan di awning, karena yang jualan di awning bukan hanya dirinya saja.
“Kurang tau masalah setuju gak setuju mah. Soalnya yang ngisi di jalur rel itu kan banyak bukan saya doang. Paling kita rembukin dulu yang di auning semuanya. Gimana kesepakatan yang bagus. Kalau saya sepihak nggak bisa. Nanti saya merasa disalahin sama teman-teman juga,” tandasnya. (Red)