TANGERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Sebagai bentuk apresiasi kepada para responden survei dan contact liaison yang telah berkontribusi dan kooperatif sekaligus meningkatkan hubungan baik dengan stakeholders di daerah, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan kegiatan event tahunan yang diselenggarakan pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai stakeholder yang terkait baik pemerintah daerah, akademisi maupun pelaku usaha mengusung tema “Sektor Properti Banten; Arah Pengembangan, Peluang dan Tantangan”.Untuk memanfaatkan momentum tersebut, pada Forum Responden tahun ini secara khusus mengangkat tema terkait dengan industri properti dan real estate di Banten.
Dalam sambutannya, Kepala KPw BI Banten Ameriza M. Moesa menyampaikan overview mengenai kondisi perekonomian terkini, baik secara global, nasional, maupun daerah.Provinsi Banten memiliki prospek pertumbuhan ekonomi 2024 yang diproyeksikan optimis tetap positif dan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,7- 5,5% (year on year), sedangkan inflasi tahunan tahun 2024 di Provinsi Banten diperkirakan berada pada kisaran 2,5±1% (year on year), dengan peluang yang lebih rendah dari tahun 2023.
Pada kesempatan ini, beliau menyampaikan bahwa provinsi Banten yang memiliki potensi pada pengembangan kawasan industri, perumahan, dan properti komersial. Hal ini sejalan dengan pangsa LU Retal Estate yang cukup besar terhadap PDRB banten. Masih cukup tingginya backlog kepemilikian rumah yang mencapai 12,7 juta RT dan backlog okupansi 6,8 juta RT menjadi salah satu potensi ruang untuk meningkatan perekonomian Banten.
Bank Indonesia dan Pemerintah mendukung pengembangan ini melalui kebijakan pembelian rumah dengan relaksasi rasio LTV/FTV maksimal 100%, serta insentif PPnDTP 100% untuk pembelian rumah hingga akhir tahun 2024.Usman Assidiqi Qohara, selaku Penjabat Sekretaris Provinsi Banten, menyampaikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten untuk terselenggaranya kegiatan ini.
Pemerintah Daerah terus menunjukkan komitmen untuk mendorong perekonomian daerah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Forum Pengembangan Ekonomi Banten, Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), serta berbagai kerja sama lainnya yang memberikan kontribusi positif bagi perkembangan perekonomian Banten.
Hal ini tercermin dari kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Banten yang sangat membantu pemerintah daerah dalam membenahi perekonomian melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas demi kesejahteraan masyarakat.
Usman menegaskan bahwa sektor properti menjadi salah satu sektor unggulan di Provinsi Banten. Pemerintah Provinsi Banten mengajak seluruh stakeholder, baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota, untuk bersinergi dalam pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di Provinsi Banten guna mendukung pertumbuhan ekonomi pada sektor properti di wilayah ini.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi casual talk mengenai sektor properti bertajuk “Sektor Properti Banten: Arah Pengembangan, Peluang dan Tantangan”.
Ibu Melva Eryani Marpaung, selaku Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah II, Kementerian PUPR, menyampaikan arah kebijakan pengembangan infrastruktur di Provinsi Banten termasuk rencana pengembangan konektivitas wilayah (jalan, jalan tol, pelabuhan, rel kereta, dan lainnya).Selanjutnya Desta Munggara, selaku Perwakilan dari Kepala Bappeda Provinsi Banten, menyampaikan rencana tata ruang dan wilayah (RT/RW) Provinsi Banten, rencana pembangunan infrastruktur, serta peluang dan tantangan pengembangan di wilayah Banten, dan dukungan Pemerintah Daerah terkait pengembangan sektor properti di wilayah Banten.
Narasumber lainnya, Ignesjz Kemalawatra, selaku Kepala Badan Kajian Strategis Real Estate Indonesia (REI), menyampaikan perkembangan industri properti di wilayah Banten dan tantangan dan peluang yang dihadapi dari sisi pelaku usaha, Lebih lanjut Ali Tranghanda, selaku Executive Director Indonesia Property Watch (IPW), juga menyampaikan strategi pengembangan sektor properti di tengah tren peningkatan harga dan rekomendasi kebijakan pengembangan industri properti di Banten. ***