SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Lancarnya laju kereta api tidak terlepas dari peran seorang petugas yang menjaga pintu perlintasan kereta api. Pekerjaan yang terlihat sepele, namun menyangkut banyak nyawa orang yang melintasi rel kereta.
Namun, pengabdiannya mengawal keselamatan masyarakat tidak sebanding dengan penghargaan yang mereka terima.
Salah satunya yang dialami Robani (45), petugas jaga lintasan (PJL) di Pos KSB, Kelurahan Banjaragung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Robani mengatakan, hampir setiap hari di waktu yang telah ditentukan dirinya menjaga perlintasan, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Aktivitas tersebut tentu membutuhkan konsentrasi dan ketepatan waktu.
“Saya harus sigap kalau ada kereta mau melintas, harus lari kesana kesini untuk menutup palang pintu, karena palangnya masih manual. Belum lagi merhatiin pengendara, takut ada yang nerobos, karena sering terjadi,” katanya, Rabu (30/10/2024).
Robani yang sudah bekerja selama tujuh tahun itu juga harus sering menahan lapar. Hal itu lantaran pekerjaan yang digelutinya itu memiliki tanggung jawab yang sangat besar sehingga tidak bisa ditinggalkan begitu saja.
“Kadang ngga makan, nunggu aplusan (ganti shift) dulu baru makan di rumah. Karena mau beli makan juga kita ngga dapat uang makan, jadi nunggu pulang kalau mau makan,” ujarnya.
Dengan memiliki tanggung jawab yang besar itu, Robani berharap ia dan petugas perlintasan kereta api lainnya di Kota Serang agar lebih disejahterakan lagi, salah satunya terkait honor atau gaji.
“Harapan saya sebagai petugas palang pintu perlintasan kereta api, mudah-mudahan makin sejahtera, lebih memperhatikan lagi PJL,” ucapnya.
Menurut Robani, honor atau gaji yang saat ini ia terima dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang yakni sebesar Rp1.400.000.
“Sekarang kan kita (PJL) diberi gaji 1,4 juta, klo bisa kedepannya dinaikan. Sesuai sama upah minimum kabupaten/kota (UMK) Kota Serang kalau bisa mah,” harapnya.
Meskipun begitu, Robani tetap menjalankan tugasnya dengan amanah dan penuh keiklasahan. Karena, pekerjan yang digelutinya tersebut telah menghidupi ia dan keluarganya selama ini.
“Tapi itu tidak membuat saya bersedih, sebab saya amat menyukai dan mencintai pekerjaan ini. Karena dapat menjaga keselamatan orang lain saat melintas di perlintasan kereta api dan memenuhi kebutuhan saya dan anak,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang, Bambang Gartika mengatakan, setiap tahun pihaknya selalu mengajukan kenaikan honor untuk penjaga perlintasan kereta api di Kota Serang.
“Ya kami juga kasihan sama mereka (PJL), gajinya kecil tapi resikonya besar, menyelamatkan nyawa manusia. Kita (Dishub) selalu memperhatikan mereka, kaya kemaren kan naik gajinya” ujarnya.
Namun menurut Bambang, terkait permintaan PJL yang ingin adanya kenaikan gaji, ia hanya bisa sebatas mengusulkan dan yang bisa menentukan adalah tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Kota Serang.
“Iya pertama memang terbentur anggaran, kedua kita juga harus ngasih alasan yang pas ketika mengajukan kenaikan gaji itu. Tapi intinya kita selalu memperhatikan PJL,” tandasnya. (Red)