Gustina Handayani | Mahasiswa lmu Pemerintahan Semester 5 Universitas Pamulang Serang
BANTENINTENS.CO.ID – Stunting merupakan masalah gizi kronis yang dapat berdampak serius pada perkembangan anak, baik secara fisik maupun kognitif. Di Kecamatan Kragilan, seperti di banyak wilayah lainnya, stunting menjadi isu yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Berdasarkan data, Kecamatan Kragilan yang terletak di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, menunjukkan adanya prevalensi stunting yang cukup signifikan, meskipun usaha untuk menurunkan angka ini telah dilakukan oleh pemerintah daerah dan berbagai organisasi masyarakat.
Penyebab Stunting di Kecamatan Kragilan
Stunting disebabkan oleh berbagai faktor, yang antara lain meliputi pola makan yang tidak sehat, rendahnya akses terhadap layanan kesehatan, sanitasi yang buruk, serta faktor pendidikan dan pengetahuan ibu mengenai gizi yang baik.
Di Kragilan, banyak keluarga yang masih mengandalkan sumber daya alam lokal yang terbatas, yang sering kali tidak mencukupi kebutuhan gizi anak. Selain itu, kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai di beberapa desa di Kecamatan Kragilan juga turut mempersulit pemantauan dan penanganan stunting.
Dampak Stunting
Dampak dari stunting sangat berbahaya, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Anak yang mengalami stunting memiliki tubuh yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya dan lebih rentan terhadap penyakit.
Dampak jangka panjangnya, mereka akan menghadapi kesulitan dalam belajar dan beraktivitas secara normal, yang tentu saja menghambat perkembangan potensi mereka. Di tingkat masyarakat, tingginya angka stunting dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang rendah dan akan berimbas pada kemajuan ekonomi serta sosial di masa depan.
Upaya Penanggulangan Stunting di Kecamatan Kragilan
Untuk mengatasi masalah stunting di Kecamatan Kragilan, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain adalah penyuluhan tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan ibu hamil, serta program imunisasi dan pemberian makanan tambahan bagi balita yang terindikasi stunting.
Selain itu, peningkatan fasilitas kesehatan dan pembangunan infrastruktur sanitasi juga sangat penting untuk mendukung upaya ini.
Program pemerintah yang melibatkan posyandu, kader kesehatan dan tenaga medis setempat harus diperkuat agar dapat menjangkau lebih banyak keluarga, terutama di daerah yang sulit dijangkau. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberian makanan bergizi, termasuk ASI eksklusif hingga usia 2 tahun juga menjadi kunci dalam menanggulangi masalah ini.
Jadi Stunting adalah masalah serius yang memerlukan perhatian lebih, tidak hanya di Kecamatan Kragilan, tetapi juga di seluruh Indonesia. Penanganannya memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak, dengan fokus pada peningkatan gizi keluarga, akses layanan kesehatan dan perbaikan sanitasi.
Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, dengan adanya upaya yang lebih terstruktur dan kolaboratif, diharapkan angka stunting di Kecamatan Kragilan dapat berkurang secara signifikan dan kualitas hidup masyarakat dapat meningkat di masa depan. (***)