Disusun Oleh: Muhamad Rafiq Os  

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PAMULANG PKSDU SERANG 2024

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mendorong pemerintah untuk melakukan modernisasi pelayanan melalui kerangka egovernment. E-government atau electronic government merupakan sekumpulan tindakan dalam sektor publik baik di tingkat Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah yang melibatkan TIK dalam rangka mengoptimalisasi proses pelayanan publik (Kurniawan, 2006). 

Pentingnya e-government didasari atas kebutuhan pemerintahan untuk menyediakan pelayanan yang transparan dan tuntutan zaman yang semakin maju yakni kecepatan dan keakuratan pelayanan publik berbasis elektronik (Yuhefizar, 2017: 2). 

Agile governance merupakan kewajiban bagi suatu pemerintahan yang dapat mendorong pemerintah menghadapi krisis di era yang menuntut perubahan dengan cepat (Busri, 2022: 1). Banyak pemerintahan di berbagai negara yang saat ini telah menerapkan sistem agile governance karena dinilai efisien, murah dan cepat, tetapi juga sekaligus tetap humanis dan berpusat pada keselamatan warga (Kumorotomo, 2019: 1). 

Serang menjadi salah satu wilayah di Provinsi Banten yang telah menerapkan layanan publik berbasis elektronik melalui Opak Manis Serang (Optimalisasi pelayanan online KTP_EL melalui inovasi pengantaran sampai ke rumah Masyarakat kota serang). Opak Manis Serang menjadi aplikasi pelayanan publik yang cukup ideal sebagai sarana pelayanan publik. 

Opak Manis Serang diluncurkan pada 31 Oktober 2024. Dengan adanya inovasi Opak Manis Serang ini tentunya memudahkan Masyarakat kota serang akan lebih cepat untuk mendapatkan KTP_EL karena karena pemohon hanya cukup menghubungi operator layanan via whatsapp untuk melakukan pendaftaran online dari rumah kemudian melengkapi berkas sesuai persyaratan yang telah di tentukan (arahan dari operator) dan setelah KTP_EL dicetak pemohon tersebut akan dihubungi serta diantarkan oleh petugas dari Disdukcapil kota serang sesuai dengan Alamat yang tertera untuk mendapatkan KTP-EL tanpa dikenakan biaya apapun. 

Inovasi ini kemudian memiliki beberapa Dampak Positif diantaranya:

Efisiensi waktu dan biaya: Aplikasi OPAK MANIS memangkas waktu pengurusan dokumen dari beberapa hari menjadi hanya beberapa jam. Selain itu, masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan biaya transportasi untuk mendatangi kantor pelayanan, karena layanan dapat diakses secara daring. 

Peningkatan transparansi : Dengan sistem digital, proses administrasi menjadi lebih transparan. Masyarakat dapat memantau status pengajuan dokumen secara real-time, sehingga meminimalkan potensi maladministrasi. 

Kemudahan Akses : Aplikasi ini menyediakan layanan yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja, asalkan masyarakat memiliki perangkat dan koneksi internet. Hal ini memberikan kemudahan bagi masyarakat, terutama yang tinggal jauh dari kantor pelayanan. 

Akuntabilitas Data : OPAK MANIS membantu pemerintah dalam mengelola data kependudukan secara lebih akurat dan terpusat. Data ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung perencanaan kebijakan yang lebih tepat sasaran. 

Peningkatan Kepuasan : Masyarakat Melalui pelayanan yang lebih cepat dan transparan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah meningkat. Hal ini juga berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap institusi publik. 

Tak hanya dampak posisitif saja, inovasi ini juga memiliki beberapa Dampak Negatif diantaranya:

Eksklusi Digital : Sebagian masyarakat, terutama di daerah terpencil atau kelompok lansia, merasa kesulitan mengakses layanan berbasis digital karena kurangnya perangkat teknologi atau koneksi internet yang memadai. 

Potensi Ketergantungan Teknologi : Ketergantungan penuh pada sistem digital dapat menjadi masalah ketika terjadi gangguan teknis, seperti server yang down atau kegagalan sistem.  

Kerentanan Data Pribadi : Ancaman kebocoran data pribadi melalui aplikasi digital menjadi risiko yang signifikan, terutama jika sistem keamanan tidak dikelola dengan baik. 

Kurangnya Sentuhan Personal Layanan daring : dapat menghilangkan interaksi langsung antara masyarakat dan petugas, yang sering kali menjadi sarana untuk memberikan penjelasan lebih rinci atau bantuan tambahan. 

Penulis juga memiliki beberapa Saran terhadap inovasi ini, dan beberapa hal yang mungkin bisa menjadi saran agar inovasi ini dapat berjaln denagan semestinya dan susai dengan fungsinya, diantaranya:

1. Edukasi Pengguna : pelatihan atau tutorial agar masyarakat tahu cara menggunakan aplikasi dengan mudah. 

2. Layanan Offline : Sediakan alternatif layanan untuk yang tidak punya akses internet atau ponsel. 

3. Keamanan Data : Pastikan aplikasi aman dengan enkripsi kuat untuk melindungi data pribadi. 

4. Desain Sederhana : Pastikan aplikasi mudah digunakan oleh semua orang, bahkan yang tidak terbiasa teknologi. 

Kesimpulan terhadap inovasi pelayanan publik ini adalah Penerapan aplikasi OPAK MANIS di Kota Serang menunjukkan keberhasilan transformasi digital dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dengan memanfaatkan prinsip agile governance, pemerintah mampu menciptakan sistem yang responsif, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. 

Aplikasi ini memberikan berbagai dampak positif, seperti efisiensi waktu dan biaya, peningkatan transparansi, kemudahan akses, akuntabilitas data, dan kepuasan masyarakat yang lebih tinggi terhadap pelayanan publik. 

Namun, tantangan seperti kesenjangan digital, literasi teknologi yang rendah, resistensi terhadap perubahan, serta ancaman keamanan data menjadi isu yang perlu diatasi agar manfaat aplikasi ini dapat dirasakan secara merata. Untuk itu, pemerintah perlu mengambil langkah strategis, termasuk penguatan infrastruktur digital, peningkatan literasi digital, pengamanan data pengguna, penyediaan layanan alternatif, dan mendorong perubahan budaya kerja. (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini