SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang saat ini tengah melakukan pemutakhiran data dan melakukan validasi serta verifikasi penerima bantuan, atau program keluarga harapan (PKH) di Kota Serang agar tepat sasaran.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Kota Serang, M Ibra Gholibi mengaku, di Kota Serang belum ditemukan adanya penyaluran bantuan sosial tidak tepat sasaran jika melihat data pada dinasnya.
“Selama ini tidak ada. Tapi mungkin di lapangan ada satu atau dua, namun tidak dilaporkan kepada kami. Karena menurut data Pak Menteri (Tidak tepat sasaran),” katanya, Kamis (20/3/2025).
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya akan mengumpulkan seluruh pendamping, termasuk RT/RW untuk memastikan bantuan sosial dari Pemerintah Pusat tepat sasaran.
“Nanti kami akan sampaikan kriteria seperti apa penerima bantuan ini. Jangan sampai ada masyarakat sejahtera masih menerima, atau yang meninggal datanya masih ada dan menerima (Bansos). Pendataan ulang ini penting dilakukan,” ujarnya.
Saat ini, dikatakan dia, Pemerintah Pusat sedang melakukan pemutakhiran serta pemaduan data menjadi data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN).
Bersumber dari pendataan yang sebelumnya, seperti data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem (P2KE), dan registrasi sosial ekonomi (Regsosek).
“Pemutakhiran data itu guna mengarahkan kebijakan pemerintah dan lebih konvergen, serta mengurangi bias akibat tumpang tindih data. Dari tiga sumber data itu akan dipadupadankan dan dilakukan verifikasi,” tuturnya.
DTSEN ini juga, dia menjelaskan, dibuat untuk memudahkan sasaran program pemerintah kepada masyarakat menjadi lebih tepat.
Memudahkan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan agar lebih terarah, terpadu, dan berkelanjutan, serta untuk mengetahui profil sosial ekonomi penduduk Indonesia lebih lengkap.
“Termasuk membantu pengalokasian anggaran, sehingga pembangunan lebih efisien, efektif, dan akuntabel, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lalu, mengentahui secara jelas di mana adanya kemiskin, karena adanya data lebih lengkap, dan tau program apa untuk mengentaskan kemiskinan,” ucapnya.
Pemutakhiran data itu juga, kata Ibra, dilakukan untuk mengantisipasi adanya manipulasi pendataan serta melakukan verifikasi dan validasi pendataan secara berkala.
Termasuk penanggulangan kemiskinan dengan memberikan pendampingan secara intensif.
“Jangan sampai setiap tahun bukannya berkurang, malah bertambah. Maka ke depan, bukan hanya bantuan yang akan diberikan, tapi pendampingan lengkap,” ujarnya.
Program itu juga memberikan tugas cukup berat kepada pendamping PKH dengan memberikan target penurunan keluarga miskin dalam satu tahun, dengan mendampingi 10 orang di masing-masing kecamatan.
“Satu pendamping membawahi 10 orang, dan yang mendampingi ini tidak miskin lagi. Karena tidak bisa selama lima tahun mereka mendapatkan bantuan setiap tahun, harus ada graduasi,” ujarnya
Saat ini jumlah pendamping PKH di Kota Serang terdapat 42 orang, yang artinya dalam satu tahun harus bisa menyelesaikan target untuk menurunkan kemiskinan di masing-masing kecamatan.
“Pendamping PKH 42 orang, artinya dalam satu tahun sekitar 420 warga Kota Serang yang akan naik kelas. Dari yang kurang mampu, menjadi sedikit sejahtera, dan setiap tahunnya akan bertambah,” tuturnya.
Saat ini, DTSEN sedang dalam kondisi ‘ground checking’ dan menunggu kepastian data yang dilakukan verifikasi serta validasi oleh pendamping.
“Jangan sampai ada masyarakat sejahtera masih menerima, atau masyarakat yang sudah meninggal datanya masih ada dan menerima (Bansos). Pendataan ulang ini penting dilakukan,” tandasnya. (Red)