SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Pedagang Pasar Karangantu yang berada di Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, mengeluhkan retribusi yang selama ini diberikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tidak berdampak pada kondisi Pasar Karangantu yang saat ini tidak layak dan kumuh.
Salah satu pedagang Pasar Karangantu, Muhidin mengatakan, ia mempertanyakan terkait penarikan retribusi yang dilakukan oleh oknum yang mengaku dari DinkopUKMperindag Kota Serang kepada pedagang pasar Karangantu tersebut disetorkan kemana, sebab penarikan retribusi itu tidak menggunakan karcis.
“Selama ini uangnya dikemanakan? Soalnya tiap hari retribusi selalu ditarikin tapi pemerintah tidak balance, tidak disesuaikan dengan pembangunan, apalagi sekarang tidak menggunakan karcis,” katanya, Sabtu (19/4/2025).
Muhidin mengaku, ia dan 250 pedagang Pasar Karangantu lainnya ditarik retribusi oleh oknum yang mengaku dari dinas tersebut berkisar Rp2000 hingga Rp3000 per lapak dan per kios.
“Variasi sih, tiap harinya kita ditarikin retribusi dua ribu sampai tiga ribuan per lapak dan kios,” ujarnya.
Muhidin juga mempertanyakan langkah Pemkot Serang terhadap pasar Karangantu yang terletak tidak jauh dari wisata religi Banten Lama dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu tersebut tak kunjung diperbaiki.
“Kita berharap ada langkah yang nyata dari pemerintah, pemerintah bisa merenovasi pasar ini soalnya ini sudah tak layak dan kumuh,” jelasnya.
Pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Masyarakat Karangantu (P3MK), Daeng Herman mengatakan, ia mempertanyakan terkait penarikan retribusi yang dilakukan Pemkot Serang tidak ada upaya timbal balik dari segi pembangunan, apalagi penarikan tersebut sudah lama dilakukan.
“Saya kira pemerintah harus lebih memperhatikan lagi hak-hak para pedagang, sebab pedagang telah memenuhi kewajibannya, telah memberikan retribusi kepada pemerintah, tapi kondisi pasarnya tidak layak,” ucapnya.
Sebelumnya, dirinya juga telah melayangkan surat audensi kepada Walikota Serang pada pertengahan Maret 2025 lalu, namun tidak ada balasan dari Walikota hingga saat ini.
“Saya sudah melayangkan surat terkait audensi, namun sampe sekarang tidak ada balasan,” tandasnya. (Red)